Dinas PTPH Batola akan Dorong Petani Serai Wangi Bangkit lagi

serai wangi
Ibnu Medio O.A. Ginting , Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas PTPH Batola

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA Anjloknya harga serai wangi hingga 50%, membuat usaha budidaya ini vakum selama 6 bulan. Untuk mendorong usaha ini bangkit lagi, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikulutra (PTPH) Kabupaten Barito Kuala (Batola) berencana melakukan sejumlah program bantuan.

Di antaranya berupa pemasaran skala besar, termasuk mencarikan jaringan di luar daerah, seperti Pulau Jawa.

24 hours ago
2 days ago
3 days ago
5 days ago
6 days ago
7 days ago

“Mudah-mudahan budidaya serai wangi bisa menjadi salah satu program nasional, dan para pelaku usahanya tidak putus asa,” harap Ibnu Medio O.A. Ginting , Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan Dinas PTPH Batola, saat ditemui Jurnal Kalimantan di ruang kerjanya di Marabahan, Jumat (17/07/20).

Untuk pemasaran urai Ibnu, bisa diecer dengan kemasan botol 20 mililiter dengan harga Rp10.000,00 yang dititipkan ke warung-warung, “dan juga ada pengepulnya atau pembeli dari martapura sebagai campuran minyak urut,” tambahnya.

Selain itu, ia juga berjanji untuk membantu pengurusan izin dagang dari para petani serai wangi, agar tidak was-was lagi ketika mendistribusikannya.

Apalagi menurut Ibnu sudah ada bantuan dari Bank Rakyat Indonesia berupa alat budidaya serai wangi, di Desa Antar Jaya, kilometer 9 Anjir Talaran, Kecamatan Marabahan.

Semua ini dilakukan, untuk mengembangkan kembali usaha tersebut, karena dari semula berharga Rp300.000,00–Rp400.000,00 sempat jatuh ke harga Rp150.000,00–Rp200.000,00 per liter. Belum lagi produksinya yang berat, lantaran dari setengah ton serai wangi, hanya bisa menghasilkan 2–3 liter minyak serai wangi.