JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dinas Sosial Kota Banjarmasin berikan penekanan pada masyarakat atau pengendara jalan, agar tidak memberikan uang pada para gelandangan dan pengemis maupun anak jalanan.
Karena menurut Dinsos, hal itu bisa memicu para peminta-minta untuk terus menjalankan kebiasaan kurang baik tersebut, hingga dapat mengganggu dan berbahaya bagi mereka dan pengguna jalan.
Jika kebiasaan tersebut terus berlanjut, Dinsos khawatir juga bisa merusak pola pikir dalam mencari uang.
“Kalau ingin memberi janganlah dilakukan, karena mereka lebih asyik dan nyaman dengan penghasilan itu. Bahkan saat kita tanya penghasilan mereka bisa Rp200 ribu sampai dengan Rp300 ribu per hari,” ungkap Kepala Dinsos Nuryadi, Ahad (27/4/2025).
Oleh karena itu, pihaknya meminta partisipasi masyarakat dalam mengurangi jumlah anjal, gepeng, dan manusia silver.
“Kalau sanksi tegas kita tidak bisa memberikan, karena mereka sekadar melakukan minta-minta, sebab sifat dari Dinsos adalah pembinaan,” jelas Nuryadi.
Apalagi saat ini ramai menjadi perbincangan, terkait beberapa manusia silver yang kabur dari Rumah Singgah milik Dinsos, setelah terjaring Satuan Polisi Pamong Praja untuk dilakukan pembinaan.
“Mereka merusak-rusak dinding dan plafon, ini yang menjadi masalah,” keluh Nuryadi.
Berdasarkan pendataan, rata-rata yang terjaring ketika razia, khususnya para manusia silver, ternyata sebagian besar masih anak-anak dan remaja.
(Hik/Ahmad M)