JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dalam rangka menaksimalkan layanan kesehatan bagi warga binaan, jajaran Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, melakukan kunjungan ke lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Kalimantan Selatan, hingga melakukan pertemuan dengan instansi terkait.
Tujuannya meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi Perawatan Kesehatan di Rumah Tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, hingga Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPAS) di Kalimantan Selatan untuk dilakukan pendampingan teknis.
Pada kesempatan kunjungan ini, juga dilakukan pertemuan penguatan jejaring pencegahan dan pengendalian TBC HIV sebagai Program Prioritas Nasional dengan Dinas Kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, dan media setempat, sebuah hotel di Banjarmasin, Selasa (8/10/24).
Diketahui, pengendalian HIV-AIDS dan TBC bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan periode 2025-2029, untuk mendukung tercapainya Eliminasi TBC dan HIV AIDS di Indonesia tahun 2030.
Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Muhammad Hilal, menekankan pentingnya pertemuan ini untuk mendorong koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat dan pihak terkait lainnya.
“Kemarin kita sudah kunjung beberapa lapas, hari ini kita juga melalukan koordinasi jejaring, yang diharapkan bisa memaksimalkan penanganan penyakit menular yang ada di Lapas dan Rutan,” ungkapnya.
Selain itu, forum diskusi tidak menutup kemungkinan untuk membicarakan penyakit yang lain, hingga dapat memaksimalkan layanan terhadap warga binaan.
“Terkait gangguan mental juga misalnya pada warga binaan, memang salah satu yang sedang dalam perhatian kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Selatan, Jumadi, mengakui kerjasama dengan Dinas Kesehatan sangat diperlukan dalam rangka optimalisasi layanan.
“Ini hal yang penting, walaupun di masing-masing UPT kita punya klinik, tapi selama ini kita masih perlu bantuan Dinas Kehatan hingga rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” sebutnya.
(Hik/viz)