JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Masyarakat Desa Jelapat II, Kecamatan Mekar Sari, Kabupaten Barito Kuala (Batola), melaksanakan panen raya perdana Kamis (19/11/2020). Kegiatan ini sekaligus peresmian dibukanya objek wisata petik nanas, untuk mengembangkan potensi pertanian dan kemajuan produksi nanas unggulan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian desa.
Turut berhadir dalam acara ini, Bupati Batola, Hj. Noormiliyani AS., S.H., yang berharap lewat program tersebut, bisa menjadikan Desa Jelapat II lebih berkembang,
“Baik dalam segi pertanian, infrastruktur, terutama dalam hal tata kelola pemerintahan dan pemberdayaan masyarakatnya, yang akan menopang perekonomian desa,” tutur Noormiliyani.
Untuk itu, ia terus mendorong warga Desa Jelapat II lainnya, agar juga ikut menanam nanas unggulan, guna bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
“Apalagi dilihat dari sisi nilai ekonomisnya sangat menjanjikan, dari 1 hektar tanaman nanas saja bisa menghasilkan Rp60 juta,” urai Bupati.
Dengan adanya perkebunan nanas ini, juga diharapkan Bupati, bisa mendorong para petani menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi, agar nantinya ada insinyur baru di bidang pertanian, sehingga desa-desa di Batola bisa terus tumbuh modern, yang nantinya akan banyak menarik minat masyarakat untuk lebih fokus membantu pembangunan desa.
“Desa yang modern akan memberikan dampak positif, dan saya yakin banyak yang berminat kembali ke desanya lagi. Karena desa yang mereka tinggalkan, bisa jadi lebih menjanjikan untuk digarap, dan itu harapan saya,” tutur Noormiliyani.
Bupati juga berkomitmen, untuk mengintegrasikan usaha wisata petik nanas ini lebih baik lagi dalam segi pertanian. Seperti membenahi fasilitas jalannya.
“Kepada dinas pertanian, termasuk penyuluh lapangan yang membina masyarakat petani, agar selalu tetap optimis dan terus semangat, demi kemajuan membangun desa dan menata kota,” ajak Bupati Batola.
Diakui Camat Mekar Sari, Hikmatullah, Nanas unggulan ini sudah menjadi kebanggaan Batola, bahkan Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Buah nenas di Mekar Sari ini salah satu komoditas unggulan Batola yang bisa dijual ke daerah lain, karena rasanya yang paling manis,” tegasnya.
Berkat kelebihan tersebut, Nanas ini sudah diolah menjadi berbagai produk olahan, seperti selai, sirop, manisan, dan jeli yang telah dipasarkan.
“Alhamdulillah dalam pelatihan di kecamatan mendapatkan sertifikat untuk pembuatan produk-produk olahan nenas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel,” ungkap Hikmatullah
Ketua Gabungan Kelompok Tani Jelapat II, Armain menjelaskan, buah unggulan ini ditanam oleh empat kelompok di atas 90 hektar lahan.
“Ke depan, kawasan ini akan dijadikan objek wisata petik nanas yang melibatkan 3 desa, yaitu Desa Jelapat II, Tinggiran Darat, dan Mekar Sari,” pungkasnya.
Turut berhadir dalam panen raya perdana ini, adalah Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Gusti Ruspandi, S.Pd., M.A.P. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, H. Saberi Thanoor, S.T. Serta Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Ir. MURNIATI, M.P.
Editor : Ahmad MT