Pengelolaan dan Penanganan Sampah, Wali Kota Banjarmasin Ajak Seluruh Kalangan Bersinergi

Wali Kota Banjarmasin Ajak Seluruh Kalangan Bersinergi
Wali Kota Banjarmasin saat membukaa kegiatan.

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, membuka Forum Group Discussion (FGD) terkait pendampingan sekaligus pelatihan tata cara perhitungan tarif penanganan dan retribusi sampah bagi para stakeholder, hingga ia juga mengajak semua elemen mesyarakat untuk bersama-sama melakukan pengelolaan dan penanganan sampah.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), GIZ 3RproMar (proyek kerja sama ASEAN-Jerman), Waste4change (W4C) Alam Indonesia, serta Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup ini, sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan praktis, baik dari segi proses daur ulang, SDM, hingga aspek penganggaran.

Kegiatan ini turut melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah terkait, meliputi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Sosial, Bagian Hukum dan Pemerintahan, PT Air Minum Bandarmasih, UPTD Tempat Pembuangan Akhir Regional Banjarbakula, UPTD TPA Basirih, akademisi, pemerhati lingkungan, termasuk para camat se-Banjarmasin, berlangsung di sebuah hotel di Banjarmasin, Rabu (23/10/2024).

Wali Kota Banjarmasin menyampaikan, pertemuan kali ini sejalan dengan implementasi Peraturan Mendagri Nomor 7 Tahun 2021. Dirinya pun menyambut baik sinergi yang dilakukan, karena telah membantu Banjarmasin untuk membenahi persoalan persampahan secara keseluruhan, khususnya perhitungan retribusi sampah.

“Jadi, ada tanggung jawab bersama yang harus kita pikul, selaras dengan apa yang tertuang dalam Peraturan Mendagri, dan mudah-mudahan dalam simulasi yang ada di sini terkait perhitungan sampahnya bisa menjadi contoh, paling tidak mencapai standar,” ungkap Ibnu usai kegiatan.

Lebih lanjut, ia menyatakan, saat ini angka penanganan dan tata kelola persampahan Kota Banjarmasin sudah relatif baik di angka 73%. Kendati begitu, diakuinya, memang terdapat beberapa titik yang masih harus ditangani secara masif, dan hal tersebut menurutnya dipengaruhi sejumlah faktor.

“Secara keseluruhan sudah relatif baik, namun terkadang ada saja sisanya (sampah, red) yang disoroti dan menjadi viral, sementara yang sudah kita benahi dan ditangani seperti di sepanjang A. Yani tidak terekspos dengan baik,” ungkap Ibnu.

“Sehingga yang sering terekspos itu jeleknya saja, padahal ada upaya yang terus kita lakukan,” tambahnya.

Oleh karena itu, tak henti dirinya berpesan, bahwa persoalan sampah ini mesti ditangani sejak dini atau dari pemicunya.

“Seperti keluhan di Lingkar Dalam dekat sekolah Ukhuwah, sekarang sudah tertangani dengan baik, pukul 6 (pagi) sudah clear, termasuk Simpang 4 Gerilya. Kalaupun masih ada, tolong disampaikan, karena ada petugas yang kita siapkan,” jelas Wali Kota.

“Memang kuncinya kita tangani bersama dari sumber, masyarakat memilah sampah, jangan sampai numpuk semua, karena tempat pembuangan sementara itu menampung 5 kelurahan. Makanya penting diselesaikan di skala RT, agar tumpukannya tidak meluber ke badan jalan,” pungkasnya.

(Hik/Ahmad M)