JURNALKALIMANTAN.COM,HULU SUNGAI TENGAH – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) memperpanjang status tanggap darurat banjir & tanah longsor hingga tiga minggu atau berakhir pada tanggal 24 Februari mendatang. Perpanjangan status tanggap darurat ini berdasarkan hasil keputusan rapat evaluasi tanggap darurat yang dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, rabu,(03/02/2021.
“Dari hasil evaluasi dengan berbagai kondisi objektif di lapangan, dan masukan-masukan dari berbagai pihak, pak Bupati dan Forkopimda HST memutuskan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor diperpanjang hingga tiga minggu ke depan,” ungkap Wakil Bupati HST, Berry Nahdian Forqan, di ruang kerjanya, kamis (04/02/2021)
Dalam rentang waktu tiga minggu ke depan, Pemda HST akan terus berupaya memastikan ketersediaan logistik untuk para korban musibah banjir, terutama bagi korban yang masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian.
“Rumah-rumah yang rusak berat, hancur dan hilang. Mereka (korban banjir) hanya membuat tenda-tenda darurat, sehingga kebutuhan logistik atau kebutuhan dasarnya harus terpenuhi,”imbuh Berry.
Selain menjamin ketersediaan logistik, pemerintah juga sedang mempersiapkan hunian sementara yang layak, sebelum nantinya para korban banjir akan dibantu pemerintah untuk membangun hunian tetap.
“Kita sedang dalam proses pendataan dan verifikasi, tim yang terdiri dari SOPD dan melibatkan Forkopimda juga TNI & Polri sudah dibentuk,” Lanjut Berry.
Baca Juga : Pemulihan Pascabanjir, Pemkab HST Perlu Bantuan Penganggaran Provinsi Hingga Pusat
Sebagai langkah preventif meminimalisir resiko bencana, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah merasa perlu untuk merelokasi beberapa pemukiman warga yang dinilai rentan terhadap bencana banjir ke wilayah yang lebih aman.
“Untuk merelokasi, kita membutuhkan tempat yang aman kalau sewaktu-waktu terjadi banjir. Tentu Pemerintah bertanggungjawab untuk mempersiapkan lahannya, nanti pembangunannya dibantu oleh Pemerintah Pusat,” tutupnya
Reporter : Ray
Editor : NF Hamdi