UMK Pontianak 2025 Naik, Pemkot Jamin Pengawasan Ketat

Pj Wali Kota berikan informasi terkait kenaikan UMK Pontianak (Foto : MC Pontianak)

JURNALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – Upah Minimum Kota (UMK) Pontianak di tahun ini naik signifikan menjadi Rp3.024.820, sesuai dengan Keputusan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Nomor 937/Nakertran/Tahun 2024.

Sebelumnya, UMK Pontianak di tahun 2024 sebesar Rp2.840.206.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengungkapkan bahwa Pemkot Pontianak melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) berkomitmen untuk memastikan penyesuaian UMK diterapkan dengan baik.

“Kalau pengawasan itu sendiri ada dari pemerintah provinsi juga, kalau dari kami, khususnya dinas terkait, akan melakukan upaya pengawasan,” ujar Edi di Kantor Wali Kota, Selasa (4/2/2025).

Lebih lanjut, Edi menambahkan, Pemkot Pontianak juga akan membuka saluran aduan bagi pekerja yang merasa perlakuan yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hal ini dimaksudkan agar implementasi UMK di lapangan benar-benar mengikuti aturan yang telah disepakati bersama antara perwakilan buruh, pekerja, dan dewan pengupahan.

“Seandainya pekerja di Kota Pontianak mendapat perlakuan yang tidak sesuai ketentuan, harus segera dilaporkan,” tegas Edi, seperti dikutip dari infopublik.id.

Kenaikan UMK merupakan respons terhadap meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat, yang mencerminkan adanya inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang positif di Kota Pontianak.

“Kebutuhan hidup meningkat berarti adanya inflasi dalam artian ekonomi bergairah dan bergerak. Dengan UMK, standar pendapatan yang kita harapkan diterima setiap tenaga kerja, khususnya rumah tangga, sudah semakin meningkat,” jelasnya.

Dalam menentukan besaran UMK pada tahun-tahun berikutnya, Edi menuturkan bahwa Pemkot Pontianak akan melakukan evaluasi setiap akhir tahun, dengan menggunakan beberapa indikator seperti data pengangguran dan kemiskinan sebagai bahan pertimbangan.

“Dengan adanya ketentuan UMK yang baru ini, kita ingin masyarakat sejahtera lewat meningkatnya perekonomian,” tutup Edi.

(kominfo/prokopim/Gema Mahardhika/Viz)