UMKM Banjarmasin Diperkuat Rumah BUMN Pertamina untuk Masuki Pasar Global

Foto bersama usai pelatihan (Foto:Humas Pertamina)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dalam upaya memperkuat daya saing ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah Kalimantan Selatan, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Rumah BUMN Banjarmasin menggelar pelatihan “UMKM Siap Ekspor”. Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Indonesia Export Channel dan Inkubator Bisnis Wetlandbox.

Program ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong peningkatan kapasitas ekspor UMKM lokal.

Dalam acara tersebut, CEO Rumah BUMN Banjarmasin Muhammad Ulil Amri bersama CFO Rumah BUMN Banjarmasin Yoga Pratama, dan Siti Salimah (Perwakilan Managing Director Wetlandbox), berkomitmen bersama meningkatkan kapasitas UMKM lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan akses jaringan ekspor global.

Langkah ini diperkuat dengan pelatihan Fundamental Ekspor yang diberikan kepada UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Banjarmasin.

Pelatihan diisi Muhammad Raiz dari Indonesia Export Channel, yang juga merupakan mitra binaan Rumah BUMN Banjarmasin. Ia telah berhasil melakukan ekspor mandiri ke beberapa negara dengan produk abon haruan.

Dalam paparannya, Raiz berbagi pengalaman dalam proses ekspor dan memberikan wawasan praktis tentang cara mempersiapkan produk untuk pasar internasional.

“Program ini akan memberikan para pelaku UMKM pemahaman dasar yang penting mengenai ekspor, strategi memasarkan produk, serta teknik memasuki pasar internasional. Kami ingin membuka peluang bagi produk unggulan Kalsel untuk tampil di pasar global,” ujar Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan via siaran pers, Kamis (3/7/2025).

Ia menambahkan, kerja sama ini memberi kesempatan bagi UMKM di Kalsel untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka. Dengan pelatihan yang tepat, pihaknya berharap, para pelaku UMKM ini siap berkembang dan bersaing secara global.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan tren global,” tambahnya.

Edi menegaskan, program ini selain bertujuan memperkenalkan produk-produk lokal kepada dunia, juga diharapkan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih berkelanjutan.

“Pelatihan yang diberikan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun mentalitas wiraswasta yang lebih berorientasi pada pasar internasional,” pungkas Nurul, salah satu peserta pelatihan yang juga pemilik UMKM Marning Gumbili.

(AM)