17 Mei, Sejarah Proklamasi Bergabungnya Kalimantan ke Pemerintahan Indonesia

Sejarah Proklamasi 17 Mei di Kandangan

Selanjutnya, jelas Mansyur, pada malam hari tanggal 15 ke 16 Mei 1949, selesailah teks proklamasi itu, hingga pada hari Sabtu (16/05/1949), sekitar pukul 10.00 WITA, dibuatlah proses verbal mengenai musyawarah dan laporan rumusan yang ditandatangani H. Aberanie Sulaiman, Budhigawis, Maxim Le Miaty, dan Romansi.

“Pada hari itu pula Gusti Aman, Maxim, dan Hasnan Basuki, ditugaskan untuk membawa dokumen itu kepada Pimpinan Umum Hassan Basry,” terang Mansyur.

Tanggal 16 Mei 1949, kira-kira pukul lima sore, rombongan singgah satu malam di Jambu Hulu, di rumah Guru Idar. Baru keesokan harinya berangkat ke Hulu Banyu pada tanggal 17 Mei, melewati Lumpangi, Batantangan, dan baru tiba pada sore harinya menjelang magrib di Desa Niih.

Selanjutnya rombongan bertemu dengan Pimpinan Umum Hassan Basry dan ajudannya Tobelo, rombongan pun menyerahkan dokumen tersebut. Setelah mendapat persetujuan, barulah proklamasi 17 Mei ditandatangani oleh Hassan Basry, sebagai Gubernur Tentara.

Proklamasi 17 Mei kemudian dibacakan pimpinan umum dalam suatu upacara di Mandapai, yang dihadiri pasukan penggempur, anggota markas pangkalan terdekat, dan masyarakat setempat. Berita proklamasi ini pun disebarkan dalam bentuk pamflet ke seluruh daerah.

“Dengan mengingat proses pembentukannya, maupun isi dari teks proklamasi 17 Mei 1949 itu, maka nyatalah bahwa dasar dan tujuan proklamasi itu adalah menyatakan kebulatan hati rakyat untuk merealisasikan kekuasaan Republik Indonesia di Kalimantan Selatan, berlandaskan Proklamasi 17 Agustus 1945,” jelas Mansyur.

Proklamasi 17 Mei 1949 itu berbunyi :

“PROKLAMASI”

Merdeka:

Dengan ini kami rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan, mempermaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur Tentara dari “ALRI” melingkungi seluruh daerah Kalimantan Selatan menjadi bagian dari Republik Indonesia, untuk memenuhi isi Proklamasi 17 Agustus 1945 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Hal-hal yang bersangkutan dengan pemindahan kekuasaan akan dipertahankan dan kalau perlu diperjuangkan sampai tetes darah yang penghabisan.

Tetap Merdeka !

Kandangan, 17 Mei IV REP.
Atas nama rakyat Indonesia
di Kalimantan Selatan

Gubernur Tentara

HASSAN BASRY