Jelang Ramadan 1445 H, Menag Ingatkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala

Ilustrasi (iStock/Hasan Ashari)

JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1445 H, yang ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama tingkat provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama tingkat kabupaten/kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama.

Edaran juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus badan kesejahteraan masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia hari besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

Menag Yaqut juga berpesan agar umat Islam dalam siar Ramadan tetap memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” ungkapnya, dikutip pada laman resmi Kemenag RI, Rabu (6/3/24)

Edaran pengeras suara terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini antaran lain mengatur volume pengeras suara agar sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 desibel. Khusus terkait siar Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan pengeras suara dalam.

Sementara untuk takbir Idulfitri di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat, dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Berikut ketentuan lengkap Edaran Menag Nomor SE. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi:

1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga _ukhuwah_ islamiah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi;

2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan hari raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi;

3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan siar pada bulan Ramadan dengan tetap memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala;

4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka siar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan takwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa;

5. Takbiran Idulfitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala;

6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga _ukhuwah_ islamiah;

7. Salat Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan;

8. Materi ceramah Ramadan dan khutbah Idulfitri disampaikan dengan menjunjung tinggi _ukhuwah_ islamiah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan; dan

9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.