Tari Mandau Kabupaten Pulang Pisau Pecahkan Rekor Dunia

Tari Mandau di kabupaten pulang pisau

JURNALKALIMANTAN.COM, PULANG PISAU – Tari Mandau yang ditampilkan dalam rangkaian Hari Jadi ke-23 Kabupaten Pulang Pisau, di Stadion HM Sanusi, berhasil pecahkan rekor dunia, Rabu (02/07).

Senior Manager MURI, Triono, menyatakan bahwa setelah diverifikasi, Tari Mandau yang melibatkan 1.000 penari dicatatkan dalam relor dunia.

“MURI mencatatkan Tarian Mandau ini sebagai rekor dunia. Komunikasi dan koordinasi berkaitan dengan pemecahan rekor ini sudah intens dilakukan sejak bulan Mei lalu. Banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dan semua itu tidak mudah,” jelas Triono.

Ia melanjutkan, pencatatan Tarian Mandau menjadi rekor dunia cukup beralasan karena tarian kolosal ini bukan semata pertunjukan seni tetapi merupakan warisan budaya yang sarat makna dan menjadi identitas serta jati diri masyarakat di kabupaten setempat.

“Dengan menjaga budaya maka kita juga menjaga jiwa dan jati diri bangsa Indonesia. Inilah alasan Muri mencatatkan tarian ini sebagai rekor dunia,” tuturnya.

MURI juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan Dewan Adat Dayak (DAD) dan seluruh masyarakat yang telah bersinergi menghasilkan maha karya yang luar biasa dan menjadi saksi sejarah bahwa budaya Tari Mandau kolosal adalah milik Indonesia yang dipersembahkan untuk dunia.

Bupati Pulang Pisau, H Ahmad Rifa`i, mengaku bersyukur bahwa komitmen dirinya bersama DAD untuk melestarikan dan mengangkat potensi-potensi budaya yang ada di dalam masyarakat mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak.

“Budaya yang kita miliki adalah identitas dan menjadi komitmen kami untuk menciptakan Pulang Pisau Berbudaya dengan mengangkat dan melestarikan keanekaragaman budaya yang dimiliki,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, pencatatan Tari Mandau ke MURI juga sebagai upaya pelestarian dan menjaga budaya lokal agar tidak hilang ditelan kemajuan zaman.

Serta memberikan semangat kepada masyarakat, khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus untuk menjaga warisan budaya yang dimiliki Kabupaten Pulang Pisau.

“Bukan hanya Tari Mandau, masih banyak keanekaragaman budaya yang kita miliki untuk terus kita jaga dan diwariskan ke anak cucu,” katanya.

Pencatatan Tari Mandau ke dalam rekor MURI ini disaksikan secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran yang juga selaku Ketua Dewan Adat Dayak, bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo beserta istri. (Ded/Viz)