JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, salah satu isu utama yang dibahas dalam rapat tersebut adalah temuan pelanggaran standar mutu beras premium dan medium yang beredar di pasaran.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap 268 merek beras, sebanyak 212 di antaranya tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan pemerintah.
Salah satu indikator ketidaksesuaian tersebut adalah tingginya kadar patahan beras (broken), yang dalam beberapa merek bahkan mencapai 50 persen.
“Dari hasil pemeriksaan 268 merek, ada 212 yang tidak sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah. Broken-nya ada yang 30, 35, 40 bahkan sampai 50 persen. Jadi tidak sesuai standar,” jelas Mentan kepada awak media usai rapat, dilansir pada laman resmi sekretariat negara, Kamis (31/7/25).
Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran.
Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Jaksa Agung untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut.
“Kami sudah sampaikan kepada Bapak Kapolri dan Bapak Jaksa Agung. Setelah diperiksa ulang, datanya sama, hasilnya sama. Jadi, penegak hukum akan menindaklanjuti semua yang tidak sesuai aturan,” tegasnya.
Mentan juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan arahan agar proses hukum dijalankan secara tegas dan menyeluruh.
“Arahan Bapak Presiden jelas, tindak lanjuti. Nanti kita akan rakortas, kita akan bahas lagi,” pungkasnya.
(Bpmi Satpres/Ang)