JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Batola), melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultora (TPH), terkait tungro yang menyerang padi, di ruang rapat Sekretariat DPRD, Senin (06/06/2022).
Kepala Dinas TPH Murniati menyampaikan, dari luas pertanian sekitar 78 ribu hektare, yang dapat dikendalikan sekitar 3.200 hektare, dengan sisa sekitar 710 hektare yang terkena serangan hama.
“Kita lihat di lapangan tidak semua disebabkan hama tungro, tetapi ada juga dipengaruhi unsur hara karena keasaman tanah, sehingga tidak bisa menyerap unsur hara yang menimbulkan tanaman kekuning-kuningan,” ucapnya usai pertemuan.
Adapun hama ini terbanyak menyerang Kecamatan Anjir Pasar. Sedangkan pemicunya diduga akibat kurang lancarnya air yang keluar masuk lahan pertanian, dampak irigasi/sungai yang tidak dipelihara.
“Kita berharap kepada petani bersama unsur terkait dapat berkoordinasi untuk memelihara saluran irigasi, dan memberikan pupuk yang berimbang,” tambah Kadis TPH.
Murniati menegaskan, ketika padi berumur di bawah 2 bulan, tungro masih dapat diatasi.
“Kita bersama pemerintah provinsi sudah bergerak cepat mengatasi ini, yaitu dengan membagikan obat secara gratis,” ungkapnya.
Adapun petani yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni yang memiliki lahan di bawah 2 hektare, dikarenakan stoknya yang terbatas.
Melihat kondisi ini, diperkirakan produktivitas padi akan menurun di 2022.
(Alibana)