JURNALKALIMANTAN.COM BANJARMASIN – Tepuk tangan dan decak bangga para orang tua mewarnai suasana Munaqosyah II Yayasan Al-Maher bil Qu’ran, seiring kemampuan santri-santriwati yang menguasai hukum-hukum bacaan Al-Qur’an, dan melantunkannya dengan lancar.
Hal ini terlihat jelas saat sesi uji publik, yang dipimpin langsung Pengurus Ummi Daerah Kota Banjarmasin, Ust. M. Jum’ani Rasyid, di Aula Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Rabu (18/01/2023).
Bahkan para orang tua diajak mentes sendiri kemampuan bacaan Al-Qur’an anak-anaknya, yang tampil memuaskan.
“Untuk di Al-Maher ini bagus sekali menurut ulun, apalagi dengan adanya metode Ummi,” tegas Iwan Agung Saputra, orang tua santri dari Rizqi Aditya Pratama dan Luki Muhammad Arjun kepada jurnalkalimantan.com di sela acara.
Bahkan banyak yang menangis haru, ketika para santri-santriwati diminta mendatangi keluarga masing-masing, agar mengucapkan terima kasih atas jerih payah orang tua selama ini, dalam mendukung kelancaran membaca Al-Qur’an.
“Peserta kali ini berjumlah 92, yang diharapkan, Yayasan Al-Maher bil Qur’an akan bisa terus berkembang dalam membantu penggalian potensi diri anak menjadi cerdas, menjadi generasi qur’ani yang berakhlakul karimah,” tegas Pembina Yayasan Rahmadi, S.Ag., S.Pd., M.Pd.

“Di kesempatan ini juga sekaligus Wisuda Tahfiz Qur’an yang telah menghafalkan juz 30, dari Surah An-Nas hingga An-Naba,” tambah Ketua Panitia Pelaksana Yahdi Farid Akbar.
Di kegiatan ini turut berhadir perwakilan Wali Kota Banjarmasin, yakni Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Lukman Fadlun.
“Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, kita sangat menyambut positif acara hari ini, terutama bagi anak didik kita yang telah menghafalkan Al-Qur’an. Semoga dengan banyaknya yang menghafal Al-Qur’an ini, bisa membawa rahmatan lil alamin bagi Kota Banjarmasin,” ungkapnya saat diwawancara.
Total sudah ada sekitar 16 unit yang dikelola Yayasan Al-Maher bil Qur’an, dengan rutin membina para pengajarnya, agar bisa terus menjaga kualitas pendidikan.
Apalagi setelah wisuda ini, masih ada tahap pembelajaran berikutnya, yang di antaranya tadarus Al-Qur’an, serta mengetahui mendalam hukum garib dan tajwid.
(Saprian)