JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kasus stunting (balita kerdil) yang terus meningkat dan telah mendapat sorotan berbagai pihak, harus segera ditindaklanjuti bersama.
Apalagi kasus stunting di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah masuk 10 besar terbanyak di Indonesia. Permasalahan ini tentunya harus menjadi fokus pembenahan, mengingat dampak buruknya di masa depan bagi pertumbuhan generasi penerus bangsa.
“Saya menyarankan Pemerintah Propinsi Kalsel membentuk tim percepatan penanganan stunting dengan serius, libatkan banyak pihak, optimalkan serta maksimalkan peran Posyandu yang sudah ada sejak dulu,” ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, Muhammad Syaripuddin, belum lama tadi di gedung dewan.

Menurutnya, pembenahan fasilitas Posyandu bisa membantu mengembangkan sumber daya manusia yang ada, seperti ketersediaan tenaga medis dan gotong royong masyarakat di dalamnya.
Selain itu, wakil rakyat dari daerah pemilihan Kotabarau dan Tanahbumbu ini juga meminta peran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk terus diperkuat, karena bisa menjadi benteng utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
“Permasalahan stunting harus segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota. Maka dalam hal ini tidak ada alasan untuk tidak menyiapkan anggaran yang cukup guna kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Editor : Ahmad MT