JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN –Masih hangat, topik terkait Sahbirin Birin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin. Pro kontra mengiringi keputusannya mengundurkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Selatan.
“Apapun yang menjadi bahan pembicaraan masyarakat, saya pribadi sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Paman. Saya buat tulisan ini sebagai pengingat, sebagai bukti sejarah, agar kita tidak lupa,” ujar kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalsel Fazlur Rahman kepada jurnalkalimantan.com, Kamis (14/11/2024).
Fazlur bercerita waktu pertama-tama mengenal Paman Birin sebagai sosok politikus. Waktu itu, Sahbirin Noor mencalonkan diri sebagai gubernur di Pilkada 2015. Saat itu, Fazlur direkomendasikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Kalsel Mardani H. Maming untuk membantu sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Birin-Rudy.
“Rakyat luar biasa memberikan dukungan dan Paman terpilih sebagai gubernur. Gaya kepemimpinannya sangat berbeda saat menjabat,” ungkap Fazlur.
Setelah terpilih, ia menilai Paman menjelma menjadi sosok pemimpin apa adanya, penuh semangat, menggelegar saat berpidato laksana titisan para negarawan era awal kemerdekaan.
“Sahbirin Noor juga dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Pergi pakai sarung, berkendaraan, bakunyung (berenang, red), begadang, bahkan menginap dan makan bersama warga di berbagai pelosok serta pedalaman,” jelas Fazlur.
Pola-pola komunikasi dan gaya pemimpin ini dinilainya tampil unik, mendobrak, dan menjadi pemimpin yang tak berjarak.
“Legacy yang sedang pian bangun memang agak terganggu dengan kasus yang menjerat beberapa oknum bawahan. Tapi, tak bisa kita pungkiri kesuksesan Paman Birin hanya karena segelintir orang-orang bermasalah itu,” ungkap Tokoh Pemuda Banua tersebut.
Menurutnya, setiap orang, begitu juga pemimpin, pasti ada kelebihan dan ada kekurangan. Oleh karena itu, tegas Fazlur, tugas rakyat adalah mendoakan para pendahulu, para pemimpin, dan tentu mendoakan orang mukmin, agar selalu mendapat petunjuk dari-Nya.
Ia pun meyakini, tidak ada pemimpin yang ingin menyakiti rakyatnya.
“Paman, mudah-mudahan pian sukses dengan apapun yang pian usahakan,” pungkas Fazlur sambil berdoa.
(YUN/Achmad M/Rilis)