Banjar  

Haul ke-219 Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari, Polda Kalsel Kerahkan Ratusan Pesonil Pengaman dan Konsumsi

Kapolda Kalsel saat menyerahkan simbolis bantuan sapi pada panitia Haul Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ke-219. (Foto : tribratanews.kalsel)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Haul ke-219 Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan digelar besok Sabtu 5 April 2025, di Masjid Tughfaroghibin Desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

Pada gelaran tersebut Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan bersama Polres Banjar akan mengerahkan sebanyak 300 personel untuk pengamanan, dibantu TNI dan relawan sekitar 2.000 orang, untuk mengatur kedatangan jamaah, termasuk penyediaan kantong-kantong parkir kendaraan.

2 days ago
2 days ago
3 days ago
4 days ago
6 days ago
7 days ago

“Kami juga dibantu aparat pemerintah daerah, termasuk dari Kodim Banjar, mengamankan seluruh rangkaian haul yang biasanya dihadiri ratusan ribu jamaah,” kata Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Polisi Rosyanto Yudha Hermawan dilansir pada laman Antra Kalsel, Jum’at (4/4/25).

Sementara itu Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H. menambahkan, pihaknya juga memberikan bantuan 5 ekor sapi, untuk konsumsi jumaah.

“Kami turut berpartisipasi dalam memeriahkan haul ini sebagai bentuk penghormatan kepada beliau serta mempererat silaturahmi dengan masyarakat,” ujarnya.

Hewan sapi yang diserahkan tersebut akan digunakan untuk kegiatan sosial, termasuk pembagian daging kepada masyarakat, para jamaah haul pada umumnya.

“Mudah-mudahan haul Datu Kalampayan tahun 2025 ini berjalan lancar, aman dan tertib,” harapnya.

Selain itu pihaknya juga mendirikan dapur umum yang dipimpin oleh Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel Ny. Yennie Rosyanto Yudha dengan melibatkan Pengurus Bhayangkari, personel Brimob, Polres Banjar, relawan, dan pihak keluarga Datu Kalampayan.

Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau dikenal Datu Kalampayan dilahirkan pada 19 Maret 1710 di Desa Lok Gabang, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalsel, dan wafat pada 13 Oktober 1812 di Desa Dalam Pagar Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, serta dimakamkan di Desa Kalampayan, Kecamatan Astambul.

Ulama besar ini melahirkan karya yang paling terkenal, yaitu Kitab Sabilal Muhtadin yang kini dijadikan nama masjid terbesar di Kalimantan Selatan, yakni Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

(Ang/Antara Kalsel)