Jual jeruk madang saat Pandemi, Pedagang ini bisa Dapatkan Rp 750.000 dalan sehari

Penjual jeruk di banua anyar banjarmasin, sedang melayani pembeli

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN Saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, Kota Banjarmasin mulai dibanjiri jeruk madang asal Kabupaten Barito Kuala (Batola). Hampir disetiap sudut kota mudah menjumpainya, yang dijual murah Rp5.000,00 per kilogram (kg).

Samsir, salah seorang penjual jeruk di Jalan Banua Anyar menyebutkan, bahwa dalam sehari ia bisa menjual 50 kg hingga 60 kg. Apalagi jeruk ini terkenal dengan kemanisannya.

“Saat pandemi ini warga paling suka makan jeruk, katanya mengandung vitamin c untuk meningkatkan imun atau ketahanan tubuh. Warga yang membeli tidak hanya satu kilo, namun hingga tiga sampai lima kilo per orang,” ucapnya kepada Jurnal Kalimantan, Kamis (09/07/2020).

Jeruk yang ia jual berharga Rp5.000,00/kg, sedangkan yang besar Rp8.000,00/kg.

“Alhamdulillah cukup banyak pembelinya. Jeruk ini biasanya ada yang sudah ngantarin menggunakan mobil pikap asal Batola, di_drop_ setiap hari pada waktu malam atau subuh, sebelum gerobak dagangan kami digelar,” jelasnya.

Hal yang sama juga diakui Kasni, penjual jeruk di kawasan Sultan Adam. Sebelumnya ia menjual mangga dari Surabaya, namun saat ini lagi musim panen jeruk madang, hingga ia ikut menjualnya. Bahkan dalam sehari, ia bisa menjual sampai seratus kilogram lebih.

“Saya menjual sekitar Rp10.000,00 per tiga kilogram, sehingga lebih cepat laku,” ungkap warga Handil Bakti ini.

Untuk menghabiskan buah-buahan yang dijual, pria yang sudah lima tahun menggeluti usaha perdagangan buah musiman ini, membaginya dalam usaha lain, yakni menjual buah lokal yang berbeda.

“Alhamdulillah dari usaha jualan buah musiman ini, selain untuk menghidupi keluarga, juga untuk biaya sekolah anak-anak. Kini kami sudah bisa beli armada mobil pikap untuk operasional usaha,” tutur Kasni yang didampingi isterinya.

Ia juga mengaku ketiban rezeki di tahun ini, karena dalam sehari ia mampu membukukan omzet hingga Rp750.000,00 lebih.

“Sangat berbeda dari tahun sebelumnya, musim buah lokal ini lebih banyak terjual, walaupun berbarengan dengan pandemi,” pungkasnya.

Editor: Ahmad MT