JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan, terus mendorong pengembangan perekonomian daerah melalui implementasi ekosistem budi daya padi apung, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung swasembada pangan di Kalsel.
Demikian disampaikan Kepala OJK Kalimantan Selatan Agus Maiyo, dalam panen perdana padi apung di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (30/4/2025).
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan bukti komitmen dan dukungan OJK bersama industri jasa keuangan (IJK), untuk mengakselerasi pengembangan budi daya padi apung melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, offtaker, dan gabungan kelompok tani.
“Berbicara soal akses keuangan, tentu tak lepas dari peran IJK dan regulator. OJK memiliki peran yang strategis dalam mendorong optimalisasi peran IJK sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Kalsel,” ujar Agus Maiyo, melalui siaran persnya, Senin (5/5/2025)
Pengembangan ekonomi daerah melalui implementasi budi daya padi apung dilaksanakan di dua lokasi, dengan satunya berada di Desa Muning. Program ini jelasnya, sebagai wujud mendukung swasembada pangan yang merupakan salah satu Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
“Diharapkan sistem ini dapat menjadi sumber ekonomi baru dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat Kalimantan Selatan,” ungkap Agus Maiyo.
Potensi dan Tantangan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kalsel dalam lima tahun terakhir, terlihat luas panen dan produksi padi meningkat pesat di 2023 dan 2024. Hal ini menunjukkan bahwa potensi produksi padi di Kalsel yang masih dapat dioptimalisasi.
“Metode budi daya padi apung dapat menjadi salah satu inovasi untuk mendukung hal tersebut,” harap Agus Maiyo.
Sementara itu, untuk dapat melaksanakan metode ini secara masif, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, yaitu biaya implementasi yang tinggi, perawatan dan penyimpanan media tanam yang memerlukan perlakuan khusus, serta partisipasi masyarakat, khususnya para petani.
Dukungan OJK dan IJK
Selanjutnya, OJK Kalsel bersama stakeholders terkait telah menyelenggarakan rangkaian berbagai kegiatan meliputi:
1. Focus Group Discussion “Optimalisasi Peran Industri Jasa Keuangan dalam Pengembangan Sektor pertanian untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan yang Inklusif dan Berkelanjutan”, pada 26 Maret 2024.
2. Pendampingan/lokakarya dalam rangka memberikan pemahaman tentang budi daya padi apung serta peran IJK untuk memberikan kredit/pembiayaan, pada 27 Juni 2024.
3. Penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pemerintah daerah, IJK, offtaker, dan gapoktan pada 27 September 2024, 30 September 2024, dan 5 Januari 2025, untuk implementasi budi daya padi apung di HSS dan Kabupaten Tabalong.
Agus Maiyo berharap, melalui kegiatan ini, koordinasi OJK dan para pemangku kepentingan terkait terus terjalin dan berbuah baik.
“OJK Provinsi Kalimantan Selatan juga terus berkomitmen ikut serta dalam upaya penguatan ketahanan pangan, untuk menjadikan Kalsel sebagai lumbung padi nasional,” pungkasnya.
(OJK/Ian)