JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Peringatan Isra Mikraj menjadi momentum bagi para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Selatan, untuk meningkatkan kualitas diri dalam kehidupan bermasyarakat.
“Karena hakikatnya, Isra Mikraj adalah peningkatan potensi spiritual dan intelektual manusia,” ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalsel Muhammad Syaripuddin, saat Peringatan Isra Mikraj di Kantor Sekretariat PDIP Kalsel, Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 6 Banjarmasin, Senin (28/02/2022) malam.
Ia menegaskan, esensi Isra Mikraj merupakan ketundukan umat Islam kepada Allah Swt.
“Isra mikraj adalah perintah dalam mendirikan salat lima waktu dan implementasi dari pelaksanaan salat untuk mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar,” jelas Syaripuddin.
Selain itu tambahnya, Isra Mikraj menjadi refleksi spiritual untuk belajar dari sosok agung Rasulullah Muhammad saw. yang kokoh dalam mengemban tugas merubah dan membangun peradaban.
Lebih lanjut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel tersebut, acara ini sekaligus dirangkai dengan Peringatan Haul Guru Sekumpul, yang dimaknai sebagai penghormatan dan kecintaan PDIP terhadap ulama
“Guru Sekumpul sebagai teladan dan pemuka agama sampai hari ini terus menebarkan kebaikan serta kerinduan bagi masyarakat Kalsel yang religius,” tegas Syaripuddin.
Apalagi di setiap tahun, ratusan ribu bahkan jutaan warga hingga mancanegara ikut melaksanakan haul akbar yang sempat terpusat di Martapura.
“Namun karena situasi pandemi Covid-19, pada akhirnya haul besar ditiadakan, sehingga dilaksanakan secara terbatas dan dalam skala kecil,” jelasnya.
Bang Dhin (sapaan akrab M. Syaripuddin) juga mengajak semua pihak untuk selalu menjaga kesehatan, yang kemudian menjadi salah satu bentuk syukur.
“Sebab, Allah Swt. telah memberikan kondisi fisik yang baik,” ungkap wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru ini.
Untuk itu, ia terus mendorong masyarakat agar ikut menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan satu sama lain, sebagai bagian perwujudan keimanan.
“Karena menempatkan diri sebagai manusia yang menjaga manusia lain,” pungkasnya.
(Yunn)