Hingga saat ini, masih ada berbagai faktor yang berpengaruh nyata terhadap kehidupan penduduk tetapi belum dijadikan sebagai indikator kesejateraan penduduk. Namun beberapa tahun terakhir sudah ada beberapa negara termasuk Indonesia telah berinisiatif untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dan perkembangan pembangunan nasional menggunakan dua jenis indikator kesejahteraan yaitu; kesejahteraan obyektif dan kesejahteraan subyektif.
Ada komitmen untuk menggunakan indikator kesejahteraan dengan porsi yang lebih besar dibanding indikator ekonomi makro dengan alasan bahwa indikator kesejahteraan dianggap lebih mampu menggambarkan kondisi kesejahteraan penduduk. Indikator kesejahteraan disusun tidak hanya untuk menggambarkan kondisi kemakmuran material saja, tetapi justru lebih mengarah kepada kondisi kesejahteraan subyektif atau kebahagiaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 2014 telah melakukan pengukuran kesejahteraan subyektif atau kebahagiaan. Terminologi kebahagiaan lebih dipilih BPS karena mengacu pada instrumen survey yang telah dikembangkan berdasarkan ukuran kondisi obyektif dan tingkat kesejahteraan subyektif. Instrumen tersebut dalam konteks kebahagiaan dicakup dalam tiga dimensi besar, yaitu (1) evaluasi terhadap sepuluh domain kehidupan manusia yang dianggap essensial/penting (life satisfaction), (2) perasaan atau kondisi emosional (affect), dan (3) makna hidup (eudaimonia).
Pada tahun 2021 BPS telah merilis untuk ketiga kalinya Indeks Kebahagiaan Indonesia. Indeks Kebahagiaan terdiri atas 3 dimensi indeks yaitu; Indeks Dimensi Kepuasan Hidup, Indeks Dimensi Perasaan dan Indeks Dimensi Makna Hidup.
Capaian Indeks Kebahagiaan Indonesia (IKI) pada tahun 2021 adalah sebesar 71,49 poin atau naik sebesar 0,80 poin dibandingkan IKI 2017. Indeks Kebahagiaan Indonesia pada tahun 2021 sebesar 71,49 poin disusun atas capaian indeks dimensi kepuasan hidup 75,16 poin, indeks dimensi perasaaan 65,61 poin dan indeks dimensi makna hidup 73,12 poin. Peningkatan IKI juga terjadi pada sebagian besar provinsi di Indonesia.
Tiga provinsi dengan peningkatan terbesar dibanding provinsi lain adalah Jambi, Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara. Sementara itu, terdapat 10 provinsi yang mengalami penurunan IKI yaitu; Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur.
Fakta Kebahagiaan di Indonesia
Halaman Berikutnya