JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI TENGAH – Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi lakukan peletakan batu pertama peningkatan/rehabilitasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan bekas Gedung MTQ, Ahad (8/9/2024).
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Bapelitbangda, Kepala Badan Kesbangpol, Camat Barabai dan undangan lainnya
Bupati Aulia dalam sambutannya mengungkapkan, guna melengkapi Taman Dwi Warna, di kawasan eks Gedung MTQ nantinya juga akan menjadi sebuah ruang publik sehingga Taman Dwi Warna akan menjadi lebih luas
Bupati Aulia berharap, taman ini tetap terjaga, dan rencana pembangunan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar.
“Mudah-mudahan eks Gedung MTQ ini yang akan kita buat menjadi fasilitas Masyarakat HST selesai tepat waktu dan bermanfaat untuk masyarakat semuanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR HST, Syahidin menjelaskan, sejak tahun 2023 lalu rehabilitasi Taman Dwi Warna telah selesai dan sudah bisa dimanfaatkan setiap hari dengan berbagai kegiatan.
”Kami berharap sarana yang dibangun oleh Pemkab HST yang diprakarsai oleh Bapak Bupati bisa kita mafaatkan bersama, bisa kita pelihara semoga ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” katanya.
Syahidin menambabkan, tahun 2024 ini kita rehabilitasi lagi eks Gedung MTQ. Ia menyebut berdasarkan hasil kajian Tim Ahli, eks Gedung MTQ tersebut sudah tidak layak lagi dari sisi keamanan bangunannnya, maupun dari sisi elepasinya yang sangat rendah sehingga rentan terdampak banjir.
Berdasarkan hal tersebut Pemkab HST akan melakukan rehab secara total (harus dibongkar) namun kontruksinya tetap dipertahankan seperti bentuk semula dengan penambahan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti fasilitas bermain anak-anak, dan tempat makan minum.
“Mudah-mudahan ini bisa selesai sebelum hari jadi Kabupaten, sehingga pada hari jadi nanti kita bisa manfaatkan,” harapnya.
Syahidin meminta seluruh masyarakat yang memanfaatkan sarana ini bisa memelihara sebaik-baiknya.
“Jangan sampai sarana yang dibangun ini tidak terpelihara dan akhirnya cepat rusak,” tutup Syahidin.
(Rz)
