JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Harapan baru dalam perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati dari dampak perubahan iklim datang dari para pemuda Indonesia yang baru kembali dari Conference of the Parties to the Convention on Biological Diversity (COP16 CBD) di Cali, Kolombia.
Semangat dan pengetahuan berharga siap mereka terapkan di komunitas lokal sebagai penggerak perubahan di masyarakat.
Naomi Waisimon, social entrepreneur yang merupakan bagian dari masyarakat adat Papua, senang sekali bertemu banyak teman dari kelompok masyarakat adat di berbagai negara di Amerika Latin. Pertemuan tersebut menjadi saksi bahwa mereka memperjuangkan isu yang sama.
“Hal itu membuat saya merasa memiliki teman, terkait hal yang kami perjuangkan di Papua,” kata Naomi, dalam rilis yang diterima redaksi jurnalkalimantan.com.
Ia mengikuti sesi Net Positive Commitments in Tourism – The catalytic function of one of the largest economic sectors’ in the world.
Sesi ini menunjukkan keseriusan pengembangan wisata sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan ekonomi dengan isu iklim dan keanekaragaman hayati.
“Topik ini sangat sejalan dengan apa yang kami lakukan. Rasanya seperti mendapatkan penguatan energi dan semangat,” katanya lagi.
Hal berbeda dirasakan oleh Novita Ayu Matoneng Oilsana, pendiri Komunitas BALENTA, yang mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan konsep menarik dari COP16.
Menurutnya, Green Zone dikemas sebagai bentuk kedaulatan dan perlawanan.
“Masyarakat adat dan komunitas lokal yang hadir di Green Zone, di dalam tenda-tenda ataupun di pinggir sepanjang Sungai Cali, membuktikan bahwa mereka berhak penuh atas kedaulatan tanah dan kekayaan alamnya. Mereka melawan dengan cara membawa kekayaan alam dan pengetahuan lokal yang nilainya tak terhingga, untuk dibagikan kepada lebih banyak orang,” ungkap Novita.
COP16 CBD sendiri terbagi dalam dua zona utama, yakni Blue Zona dan Green Zone.
Blue Zone adalah area konferensi utama yang secara khusus dirancang untuk negosiasi dan dialog antara negara-negara anggota dan pengamat terakreditasi. Zona ini menjadi lokasi digelarnya berbagai kegiatan penting, seperti sesi pleno, acara sampingan resmi, serta pertemuan bilateral dan multilateral resmi.
Sedangkan Green Zone merupakan ruang di luar area konferensi utama, yaitu Bulevar del Rio de Cali, yang dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat sipil, LSM, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lain yang berkepentingan.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi percakapan, dan menginspirasi aksi nyata untuk konservasi keanekaragaman hayati dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam diskusi-diskusi penting tentang lingkungan.
(Viz)