JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) pada Juni lalu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk mempercepat implementasinya.
Pelatihan secara daring ini bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel, dengan diikuti sejumlah perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel, yang berlangsung dua hari, dari Rabu hingga Kamis ini.
Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurliani mengatakan, kegiatan ini penting untuk dilaksanakan agar SKPD memahami teknis pelaksanaan dan pemanfaatan aplikasi Srikandi.
“Ini upaya kita untuk meningkatan kualitas bidang kearsipan, sebagai salah satu cerminan menyatukan langkah dalam memajukan pembangunan pada era digital saat ini,” bebernya melalui siaran persnya, Kamis (22/7/2021).
Ditambahkannya, kearsipan harus terus mengikuti perkembangan zaman dan melakukan perubahan, terutama dalam mendukung penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Aplikasi ini menjadi aplikasi umum bidang kearsipan pada SPBE. Dalam aplikasi itu, setiap informasi berbasis analog dan digital akan dapat terekam dengan baik sehingga nantinya akan menjadi bukti akuntabilitas dan memori kolektif bangsa,” jelas Bunda Nunung (sapaan akrab Kadispersip Kalsel).
Lewat upaya ini ia berharap, dapat mewujudkan keseragaman dan keterpaduan pengelolaan kearsipan dinamis berbasis elektronik dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel.
Di tahap pertama, bimtek hanya diikuti para administrator pangkalan data yang telah ditunjuk Dispersip Kalsel, Diskominfo Kalsel, Biro Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, dan juga dari Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.
“Selanjutnya, direncanakan mengundang seluruh user administrator SKPD yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel,” tutupnya.
Bimtek ini diisi narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Sri Wulandari, selaku koordinator kelompok subtansi kearsipan daerah, beserta tim TI ANRI.
