Perdana Kirim Emas Batangan Ke Antam, Hasil Pemurnian Lumpur Anoda Freeport

Perdana PT Freeport Indonesia kirim emas batangan pada Antam. (Foto : Kementerian BUMN)

JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pertama kalinya PT Freeport Indonesia (PTFI) mengirim emas batangan dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI ke PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), sebanyak 125 kilogram, senilai Rp207 miliar dengan kadar kemurnian 99,99 %, di Pulogadung Jakarta, Rabu (12/2/2025).

“Pengiriman emas batangan perdana PTFI ke ANTAM merupakan langkah penting dalam upaya hilirisasi emas di Indonesia,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, dilansir pada laman resmi Kementerian BUMN, Sabtu (15/2/2025).

Ini menjadikan PTFI perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu hilir pertama, yang memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan murni.

PTFI berhasil memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting.

Dari proses tersebut dihasilkan emas batangan 189 kg, dimana 125 kg fine gold purity 99,99 persen, sementara 64 kilogram masih akan di-casting ulang agar memenuhi standar fine gold purity.

“Sebagai perusahaan yang memiliki pengolahan dan pemurnian terintegrasi dalam negeri mulai hulu hingga hilir, PTFI telah mewujudkan hilirisasasi tembaga dan saat ini hilirisasi emas. Dalam waktu dekat akan menyusul hilirisasi perak,” kata Tony.

Tony menambahkan PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun, serta Platinum Group metals yaitu 30 kg platinum, 375 kg Paladium.

Sementara itu Direktur Utama ANTAM Nico Kanter menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bukti nyata komitmen dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia, dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Menurutnya, sinergi antara PTFI dengan ANTAM merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan.

“Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri,” terangnya.

Sinergi penyerapan emas ini merupakan komitmen pihaknya dalam memperkuat bisnis emas logam mulia, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas.

Selain itu, dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, perusahaan juga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.

(Ang/Kementerian BUMN)