Polda Kalsel Rangkul Seniman Graffiti, Wujudkan Wadah Berkreativitas

JURNAL KALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sebagai tindak lanjut dan  kebijkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), untuk memberikan wadah kepada masyarakat menyalurkan dan menyampaikan pendapat di muka umum, baik melalui lomba mural dan lainnya.

Untuk itu, Kanit IV Subdit Politik Kepolisian Daerah Kalsel ,AKP Sri Mining merangkul komunitas pecinta seni graffiti demi mewujudkan kebebasan berpendapat maupun berekspresi dalam menyalurkan aspirasi sesuai amanah undang undang Nomor 9 tahun 1998, karena memang prinsipnya adalah bagaimana mereka bisa berkaya secara positif sambil menyampaikan pesan edukasi untuk masyarakat termasuk menyampaikan pendapat dimuka umum dengan cara tersediri.

“Hal ini sesuai intruksi Kapolri agar komunitas seniman graffiti ini bisa diberikan wadah secara khusus serta mendapat dukungan,” ujar Sri Mining kepada jurnalkalimantan.com disela sela kegiatan diskusi tatap muka silaturahmi  Polda Kalsel Dengan seniman graffiti dalam rangka mencegah aksi vandalisme dan terwujudnya kamtibmas yang aman dan kondusif di Provinsi Kalsel Senin (6/12/2021).

Dikatakannya, kegiatan moral memiliki nilai positif yang bijak dan kreatif terutama dalam menyampaikan aspirasi, jika nantinya mereka ini tidak diberikan wadah khusus, maka dikhawatirkan bisa malakukan corat-coret disembarang tempat. Oleh karena itu penting kiranya keberadaan komunitas seni graffiti bisa diperhatikan pemerintah daerah.

“Hasil ini akan disampaikan langsung kepimpinan termasuk hal-hal yang mereka inginkan,” ujarnya.

Sementara itu ketua komunitas graffiti Kalsel, Imam Subarkah berharap adanya wadah berupa naungan atau perlindungan sehingga anggota seniman ini bisa berkontribusi positif bagi masyarakat. Setidaknya mampu memberikan edukasi, apalagi keberadaan mereka sudah sangat dihargai pihak kepolisian, artinya kedepan semoga seluruh komponen stekholder maupun dinas terkait bisa melihat karya seni jalanan.

“Sejauh ini kami telah mendapatkan izin resmi termasuk pemilik tempat dan tata kota agar bisa bekerja berkreativitas dalam menuangkan aspirasi dalam bentuk lukisan,” harap Imam (Saprian)