JURNALKALIMANTAN.COM, BALIKPAPAN – Proyek peningkatan kapasitas pengolahan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, ditargetkan pada bulan Juni atau Juli 2025.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, melalui keterangan resmi yang dikutip dari infopublik.id, usai meninjau proyek tersebut, belum lama tadi.
“Dengan segala cara, selesai Juni atau Juli 2025 lebih baik,” kata Bahlil.
Menurutnya, jika sudah selesai, maka kapasitas pengolahan kilang minyak PT Pertamina (Persero) di daerah itu bakal bertambah.
“Saat selesai, kapasitas pengolahan kilang minyak Pertamina menjadi 360 ribu barel per hari atau bertambah 100 ribu barel per hari dari 260 ribu barel per hari kemampuan sekarang,” jelasnya lagi.
Di samping itu, mutu bahan bakar minyak yang dihasilkan juga jauh lebih tinggi dan setara Euro IV yang lebih ramah lingkungan.
“Jadi proyek itu agar dapat segera diselesaikan sehingga impor minyak dapat segera ditekan,” ujar Bahlil.
Ia menegaskan, kebutuhan minyak Indonesia saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, yang 525 ribu barel di antaranya dipenuhi dengan hasil produksi sendiri (lifting) di dalam negeri dan 1,1 juta barel lagi diimpor.
Baik berupa minyak mentah ataupun minyak jadi (produk).
Pada rencana awal, RDMP ditargetkan rampung pada Desember tahun ini sejak mulai dikerjakan pada Juni 2020.
Namun kebakaran pada Crude Distillation Unit (CDU) IV pada Mei lalu membuat kemajuan proyek mundur beberapa langkah.
Meskipun demikian, saat ini seluruh bagian penting dan utama dari proyek tersebut sudah selesai.
Unit CDU IV yang terbakar bahkan sudah diujicobakan setelah menjalani perbaikan total.
Per bulan September 2024, kemajuan proyek RDMP sudah 91 persen dan manajemen PT Pertamina (Persero) membuat target pembangunan selesai pada September 2025.
(Viz)