JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pada puncak peringatan Hari Jadi ke-498 Kota Banjarmasin, Wali Kota Ibnu Sina dan Wakil Wali Kota Arifin Noor berpamitan kepada warga jelang selesainya masa jabatan, Sabtu (21/9/2024) malam, di siring depan balai kota.
Kompak mengenakan kemeja sasirangan berwarna ungu tua, keduanya mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf selama kepemimpinan jika terdapat hal yang menyinggung atau menyakiti perasaan. Pasalnya 2024 ini, menjadi tahun terakhir keduanya sebagai kepala daerah, setelah sekitar lima tahun memimpin Banjarmasin.
“Tahun ini menjadi tahun terakhir saya berdiri di panggung ini sebagai Wali Kota Banjarmasin. Tahun 2025 nanti, status saya sama seperti bapak dan ibu semua, sama-sama masyarakat biasa,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, di usia ke-498 tahun, Banjarmasin terus berbenah, terutama dalam membangun kota untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Hal itu diakuinya tidak lepas dari komitmen semua pihak yang terlibat dalam pembangunan berkelanjutan.
“Seperti kawasan Siring Menara Pandang, direncanakan di masa almarhum Wali Kota Sofyan Arpan, mulai dikerjakan di masa almarhum Wali Kota Yudhi Wahyuni, diperluas dan dikembangkan oleh Wali Kota Muhidin hingga berdirinya Menara Pandang. Dilanjutkan di masa Ibnu Sina-Hermansyah, kemudian dilanjutkan lagi oleh Ibnu Sina dan Arifin Noor, itulah pembangunan berkelanjutan,” tutur Wali Kota dua periode ini.
Puncak Peringatan Hari Jadi ke-498 dinilai sangat meriah dan jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan yang juga Wali Kota Banjarmasin 2010–2015 Muhidin, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pembangunan Kota Banjarmasin yang semakin baik.
“Alhamdulillah kegiatan ini dari tahun ke tahun semakin meriah dan berbeda,” pujinya.
Dari pantauan di lapangan, nampak Wali Kota Banjarmasin 1984–1989 Effendy Ritonga, yang selalu menyempatkan hadir dalam peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin setiap tahun.
Sejumlah penghargaan juga diberikan kepada sosok-sosok yang dinilai berpengaruh dalam pembangunan. Di antaranya kepada tokoh pelestari sungai Hasan Zainuddin, serta pegiat dan perajin kain sasirangan pewarna alam Muhammad Redho.
Kehadiran Aldi Taher dan Ifan Seventeen juga semakin memeriahkan gelaran tersebut, yang juga terbuka untuk masyarakat menikmati beragam penampilan di panggung utama. (adv)