JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Setelah mendapatkan persetujuan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham, rencana penyesuaian tarif PT Air Minum (PTAM) Bandarmasih (Perseroda) kembali berlanjut, yang kali ini dengan melakukan konsultasi publik.
Kegiatan dalam rangka menggali informasi dan masukan ini, dibuka Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, yang dihadiri perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan Rudy M. Harahap, perwakilan Kementerian Dalam Negeri Riris Prasetyo, perwakilan dan tokoh masyarakat, camat, lurah, dan pewakilan lembaga swadaya masyarakat, serta pihak terkait lainnya, berlangsung di Aula Kantor Pusat PTAM Bandarmasih, Selasa (2/08/2022).
Direktur Utama PTAM Bandarmasih Ir. Yudha Achmady mengatakan, dari hasil konsultasi yang digelar telah mendapat respons positif, hingga dipersilakan untuk melakukan penyesuaian, namun dengan catatan ada peningkatkan pelayanan.
Adapun kenaikan tersebut akan diberlakukan mulai September, yang didahului sosialisasi ke tingkat kelurahan hingga RT.
“Jadi yang pastinya kita sosialisasikan dahulu, baru nanti akan mulai kita terapkan untuk penyesuaian tarifnya,” ungkap Dirut usai kegiatan.
Adapun penyesuaiannya berupa kenaikan sebesar 10% atau berkisar Rp100,00 per kubiknya.
“Jadi, kalau dirata-ratakan nanti itu sekitar Rp1.100,00 per kubiknya untuk yang golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dari yang sebelumnya Rp1.000 perkubik. Namun, akan mendapat subsidi dengan jumlah sekitar 26 ribu pelanggan,” tambahnya.
Guna peningkatan pelayanan, pihaknya menyiapkan penambahan debit air baku yang saat ini sudah mulai dilaksanakan, penambahan pipa ke daerah Sungai Andai, dan kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat.
Sementara itu, Wali Kota berharap, dalam kegiatan ini bisa menghasilkan keputusan dan kesepakatan, hingga dapat dimaklumi masyarakat.
“Pasalnya, selama 5 tahun terakhir, PT Air Minum Bandarmasih mengalami kerugian, hingga kenaikan ini sangat wajar, agar layanan bisa ditingkatkan dan bisa menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPKP Wilayah Kalsel menyarankan agar PTAM Bandarmasih bisa membangun dan mendapatkan kepercayaan yang lebih dari masyarakat.
“Agar dapat dipercaya masyarakat, PTAM bisa memberikan beasiswa kepada anak yang tidak mampu, jadi tidak hanya mementingkan kepentingan bisnisnya sendiri,” ucap Rudy.
Selain itu, ia juga menyarankan agar PTAM bisa menerapkan sistem remunerasi berbasis kinerja, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
“Jadi, apabila servisnya lambat, para pelanggan harus diberikan kompensasi. Jadi, untuk bulan yang berikutnya pembayaran pelanggan bisa lebih murah, yang diambil dari gaji komisaris sampai ke bawah dipotong,” lanjutnya.
Begitu pula, apabila pelayanan mengalami peningkatan, Rudy sarankan ada penghargaan.
“Karena sekarang sudah menjadi PT, jadi harus lebih profesional dalam proses kerjanya,” pungkasnya.
Editor : Achmad MT