JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN -Sejak beberapa hari lalu, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terus menyerap aspirasi masyarakat (reses) ke daerah pemilihannya masing-masing.
Reses yang dilakukan beberapa kali dalam setahun ini, digelar ke delapan titik, dengan mendatangi masyarakat, yang hasilnya akan dibawa ke DPRD Kalsel, dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Kalsel.
Seperti yang dilaksanakan Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kalsel, Rachmah Norlias, di Kota Banjarmasin, Rabu (28/10/2020).
“Reses ini merupakan titik ke empat. Beragam aspirasi telah diserap, sekaligus memberikan solusi terkait permasalahan yang disampaikan warga,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kalsel ini.
Di antara aspirasi yang disampaikan kepada mantan birokrat ini, adalah masalah pendidikan, kendala pembelajaran daring, kelangkaan elpiji 3 kilogram, hingga lamanya proses pembuatan kartu tanda penduduk (KTP).
Terkait masalah pendidikan yang dikeluhkan warga, adalah bertambahnya beban orang tua, hingga harus ikut memeriksakan tugas anak-anaknya. Padahal para orang tua sudah disibukkan dengan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
“Kita masih terkendala proses pembelajaran tatap muka, kita berdoa saja agar pandemi cepat berlalu,” harapnya.
Terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram, dirinya mengimbau masyarakat agar cepat melaporkan kepada pihak terkait, sehingga permasalahan ini dapat diketahui dan diselesaikan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
“Kalau pangkalan mematok harga yang lebih tinggi, silahkan laporkan kepada pihak terkait,” sarannya.
Selanjutnya permasalahan pembuatan KTP yang sangat memakan waktu, turut dimaklumi mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin ini, lantaran terkendala Covid-19, sehingga para pegawai terpaksa menjaga jarak, belum lagi kurangnya tenaga ahli yang membidangi permasalahan tersebut.
“Kabupaten/kota di Kalsel ini harus mencontoh Kabupaten Tapin, yang terbaik dalam pengelolaan administrasi kependudukan, terutama pembuatan KTP dengan alat seperti anjungan tunai mandiri,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT