Solusi Cespleng PT AGM untuk Semua Pihak

Solusi tambang PT AGM

JURNALKALIMANTAN.COM, TAPIN – PT Antang Gunung Meratus (AGM) memberikan tawaran untuk mengirimkan batu baranya melalui pelabuhan PT Tapin Coal Terminal (TCT), selain lewat jalur logistik dan pelabuhan sendiri.

Hal ini sebagai upaya memenuhi pasokan PLTU milik PLN, dengan menyiapkan 500 ribu metrik ton (MT) batu bara di area tambang Ida Manggala, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Penawaran tersebut terungkap dalam surat PT AGM kepada Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tanggal 11 Januari lalu. Dalam suratnya, PT AGM menawarkan pengiriman batu bara lewat pelabuhan PT TCT sebanyak 150 MT. Harga kontrak pengiriman tersebut merujuk pada harga yang berlaku saat ini sebesar Rp60.000/mt.

Dengan penawaran tersebut PT TCT berpotensi memperoleh pendapatan sekitar Rp 9 miliar/bulan, lebih tinggi daripada permintaan PT TCT yang menginginkan pengiriman lewat pelabuhannya sebanyak 500 ribu MT per bulan di harga Rp16.000/MT. Dengan penawarannya itu, PT TCT hanya mengantongi Rp 8 miliar/bulan.

Penawaran ini tertuang dalam surat PT TCT no 003/LGL-FKS-TCT/ST/I/2022 kepada Dirjen Minerba KESDM tanggal 7 Januari lalu.

Menanggapi surat PT TCT tersebut, Bueno Jurnalis, Perwakilan Legal Dept. PT AGM menyampaikan, selain melalui pelabuhan PT TCT, batu bara PT AGM juga akan diangkut melalui pelabuhan milik perusahaan sendiri. Hal ini dilakukan mengingat ribuan sopir hauling, pekerja tongkang, dan pelaku usahanya sangat bergantung terhadap jalur logistik dan pelabuhan PT AGM.

“Sesuai dengan perjanjian tukar pakai tanah antara PT AGM dan PT TCT (dahulu PT Anugerah Tapin Persada) yang diteken tahun 2010, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan PT AGM saat perusahaan melalui tanah objek perjanjian tersebut. Saat ini objek tanah tukar pakai ditutup oleh police line dan portal PT TCT,” jelas Bueno dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).