JURNALKALIMANTAN.COM, DIY – Penguatan sumber daya manusia (SDM) dinilai mendesak mengingat angka pengangguran terbuka di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih mencapai 4,8 persen per Februari 2025 (BPS Kalsel). Sementara sektor industri kreatif, transportasi, dan jasa terus berkembang, ketersediaan tenaga kerja terampil belum sepenuhnya sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas SDM melalui program pelatihan kerja.
Dalam kunjungan ke Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) Provinsi DIY, belum lama ini, Komisi IV mendorong penguatan koordinasi antardaerah sekaligus memastikan pelatihan di Kalsel lebih responsif terhadap dinamika ekonomi.
Komisi IV menilai kurikulum pelatihan harus selaras dengan kebutuhan pasar kerja. Kebijakan pelatihan tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada peningkatan produktivitas, kemampuan adaptasi, penguasaan teknologi digital, hingga pembentukan karakter, yang kini menjadi tuntutan utama di berbagai sektor.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, menekankan pentingnya keberlanjutan program.
“Kami ingin pelatihan kerja di Kalsel benar-benar relevan dengan kebutuhan industri. Masyarakat tidak cukup hanya dibekali keterampilan dasar, tetapi juga disiplin, produktivitas, dan penguasaan teknologi agar lulusan memiliki daya saing tinggi,” ujarnya.
Selain itu, Komisi IV DPRD Kalsel menyoroti peluang besar di sektor pertambangan. Dengan banyaknya perusahaan tambang yang beroperasi di Kalsel, perlu dipastikan tenaga kerja lokal memiliki keterampilan sesuai standar industri. Bahkan sejumlah perusahaan tambang disebut siap menyumbangkan alat berat untuk mendukung praktik pembelajaran siswa di bidang operator dan teknisi.
Di sisi lain, fasilitas perbengkelan untuk pelatihan kerja dinilai masih tertinggal. Untuk itu, koordinasi dengan pemasok peralatan dan penyedia karier akan diperkuat. BLKPP DIY melalui masukan Estungkara Hadi Kumararini menekankan pentingnya model link and match dengan industri, yang terbukti meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal di Yogyakarta dan bisa menjadi inspirasi bagi Kalsel.(YUN)














