JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Seperti tiada lelahnya memacu gairah literasi di Banua, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus melakukan berbagai kegiatan, seperti pada Kamis nanti (27/08/2020) pukul 14.00 WITA, akan menyelenggarakan peluncuran dan diskusi buku secara virtual, berjudul “Masjid-masjid Bersejarah di Kalimantan Selatan”, karya Aliansyah Jumbawuya dan Ahmad Barjie, yang akan diulas Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalsel, H. M. Fadhly Mansoer, dengan moderator Randu Alamsyah.
Diadakannya kegiatan ini, sudah menjadi komitmen Dispersip Kalsel, guna mengangkat khazanah budaya dan penulis lokal, sebagai amanah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2018, tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, sebagai hasil budaya yang berperan penting menjadi salah satu tolak ukur kemajuan intelektual bangsa.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya sudah menerbitkan buku Aneka Kuliner Khas Kalimantan Selatan dan Mozaik Sejarah Banjar, kali ini kita akan meluncurkan buku tentang masjid-masjid tua yang memiliki nilai historis. Apalagi keberadaan masjid-masjid tersebut penting untuk dipelihara dan dipertahankan eksistensinya, karena dari situ kita akan bisa belajar bagaimana penyiaran agama Islam di tanah Banjar”, ungkap Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Hj. Nurliani, M.AP, Ahad (16/08/2020) melalui siaran persnya kepada jurnalkalimantan.com
Dengan kegiatan ini ia juga berharap, khalayak luas khususnya generasi muda, bisa mengetahui kegigihan orang-orang bahari, dalam mengupayakan berdirinya sebuah masjid, di tengah serba keterbatasan dana dan peralatan.
“Termasuk berbagai cerita kekeramatan yang menyertai proses awal pembangunan maupun setelah berdirinya masjid, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca,” tambah Hj. Nurliani.
Bedah buku ini sekaligus dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dan Hari Jadi ke-70 Provinsi Kalsel, yang terbuka untuk umum dan gratis, dan dapat diikuti melalui aplikasi zoom, dengan mendaftarkan diri melalui tautan
Editor : Ahmad MT