JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Denny (29), Seorang pria asal Martapura, Kalimantan Selatan, memulai usaha ikan hias sekitar dua tahun yang lalu. Dari berjualan di toko yang kecil, kini ia berhasil membuka toko yang lebih besar.
Tokonya yang beralamat di Jalan Guntung Alaban, Sungai Paring, Kabupaten Banjar, selalu ramai didatangi para pecinta ikan hias.
Deny bersama istrinya, Ame Ibrahim, juga mengembangkan usahanya, dengan menerima desain akuaskap, menyediakan akuamarin, pompa, akuarium, filter akuarium, media filter, serta pakan ikan, obat-obatan ikan, hiasan akuarium, dan berbagai aksesorisnya.
Deny menjelaskan, modal pertama dia membuka usaha jualan ikan hias ini sekitar Rp12 juta, untuk membuka toko kecil hingga bertahan sekitar satu tahun delapan bulan.
Dikarenakan keterbatasan ruang untuk mendisplai jualannya, akhirnya Deny memilih pindah ke toko yang lebih besar.
“Alhamdulillah, setelah pindah ke toko yang lebih besar, semakin banyak juga ikan hias yang bisa didisplai dan semakin ramai juga yang beli,” ujarnya saat ditemui jurnalkalimantan.com, di tokonya, Rabu (11/8/2021) malam.
Kalau dibandingkan dengan toko yang dahulu dengan yang sekarang, Deny mengaku ada peningakatan keuntungan sekitar 100%.
“Kalau di toko yang besar, baru saja sekitar dua bulan. Untuk modalnya di toko yang besar ini ada peningkatan juga, sekitar Rp40 juta,” bebernya.
Dari banyaknya ikan hias yang dijual, jenis koki yang paling banyak dibeli.
Deny menjelaskan, ikan koki termasuk ikan yang tak lekang oleh waktu. Menurutnya, dari masa ke masa, eksistensinya selalu terjaga. Meskipun jenis ikan hias air tawar begitu banyak di pasaran, namun ikan koki tidak pernah tenggelam.
“Harga satu ekor ikan koki kalau yang ukuran kecil dari harga Rp7 ribu, sedangkan ukurannya yang agak besar itu harganya sekitar Rp150 ribu,” tutup Deny.
Reporter : Wahyu F
Editor : Ahmad MT