JURNALKALIMANTAN.COM, TANAH BUMBU — Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Public Speaking Internal Tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh koordinator balai dari 12 kecamatan, perwakilan organisasi wanita seperti PKK, GOW, Gatriwara, DWP, serta pegawai Dinas P3AP2KB Tanbu.
Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Kepala Dinas P3AP2KB, Erli Yuli Susanti, menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan langkah positif dan strategis dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di lingkungan P3AP2KB dan organisasi wanita.
Menurutnya, public speaking bukan sekadar seni berbicara, melainkan tentang bagaimana menyampaikan pesan dengan keyakinan, empati, dan kejelasan.
Dalam konteks pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat, kemampuan komunikasi publik yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam penyampaian kebijakan dan program pembangunan.
Erli Yuli menegaskan, perempuan memiliki peran besar dalam membangun karakter bangsa, memperkuat ketahanan keluarga, dan menjadi agen perubahan sosial.
“Melalui Bimtek ini, diharapkan peserta menjadi komunikator inspiratif yang mampu menyampaikan nilai-nilai kesetaraan, perlindungan anak, dan penguatan keluarga secara efektif dan menyentuh hati,” ujarnya.
Ia turut mengapresiasi P3AP2KB sebagai pemrakarsa kegiatan serta para narasumber yang berbagi ilmu dan pengalaman.
Peserta diharapkan dapat menerapkan keterampilan tersebut dalam tugas pemerintahan maupun aktivitas sosial.
Di era keterbukaan informasi, kemampuan berbicara di depan publik harus diimbangi kemampuan mendengarkan dan memahami lawan bicara. Komunikasi efektif tidak hanya soal kata-kata, tetapi juga mencerminkan nilai moral dan budaya masyarakat yang religius dan beradab.
Mengusung tema “Speak with Purpose: Public Speaking dan Presentasi Efektif dalam Pelayanan Publik”, kegiatan ini menghadirkan narasumber Riski Firmansyah, S.Pd, seorang Personal Diplomant Coach. Ia membekali peserta dengan keterampilan komunikasi, penguasaan audiens, serta teknik presentasi yang sistematis, persuasif, dan profesional.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri, memperkuat sinergi antarorganisasi, dan menyampaikan pesan pembangunan daerah secara inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
(Sumber : Mc Tanbu)














