JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Belasan siswa di Kota Martapura harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Ratu Zalecha, Kamis (9/10/2025), setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.
Suasana di depan ruang IGD sore itu tampak ramai. Orang tua dan relawan terlihat hilir mudik memastikan kondisi anak mereka yang mengalami mual, muntah, sakit perut, dan lemas.
Informasi awal yang diterima jaringan relawan emergensi menyebutkan, sedikitnya 15 siswa dari berbagai jenjang pendidikan—mulai dari MTs/SMP hingga MA/SMA—mengalami gejala serupa.
Dua sekolah yang dilaporkan terdampak berada di wilayah Martapura, yakni MA dan MTs Assalam Martapura serta SD Muhammadiyah Martapura.
Para siswa yang mengalami keluhan langsung dievakuasi menggunakan ambulans relawan, menuju IGD RSUD Ratu Zalecha untuk mendapatkan penanganan medis.
Salah satu orang tua murid, Nasar, mengaku terkejut saat menerima kabar anaknya menjadi korban dugaan keracunan makanan. Ia mengetahui peristiwa itu dari teman anaknya yang berangkat sekolah bersama.
“Anak saya tiba-tiba merasa lemas, sakit perut, lalu muntah,” ujarnya.
Menurutnya, sang anak yang duduk di bangku MA Assalam, sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan terhadap menu MBG.
“Selama ini aman-aman saja. Cuma adiknya yang di MTs pernah bilang kalau makanannya agak hambar,” tambahnya.
Pantauan di lapangan hingga Kamis sore menunjukkan, jumlah siswa yang mengalami gejala serupa terus bertambah. Sejumlah orang tua terlihat datang silih berganti membawa anak mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Ratu Zalecha masih melakukan observasi terhadap para siswa yang dirawat. Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dikabarkan tengah melakukan penelusuran, untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
(Ayr/Ahmad M)














