JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Banjarmasin, yang rencananya dihelat tanggal 16 Agustus 2020 di Hotel G’Sign, dipastikan ditunda.
Kepastian ini didapat, setelah panitia pengarah dan panitia pelaksana musda melakukan rapat internal, dan bersepakat melakukan penundaan dengan dua alasan.
Pertama, adalah adanya surat tertulis dari beberapa pemilik hak suara sah dalam Musda X Partai Golkar Kota Banjarmasin yang meminta penundaan. Hal ini karena mayoritas pemilik suara tersebut bersepakat, untuk tidak memberikan dukungan kepada siapa pun, sampai adanya keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, tentang siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Banjarmasin Tahun 2020. Sehingga penundaan diminta dilakukan, agar hasil musda nanti bisa selaras dengan putusan DPP, yang tujuan akhirnya untuk membesarkan Partai Golkar.
“Kemudian alasan kedua, besarnya potensi terjadinya chaos dalam even musda kali ini, karena sama-sama kuatnya dukungan kedua belah pihak yang memperebutkan kursi Ketua Golkar Banjarmasin, yaitu Hj Ananda dan H Yuni Abdi Nur Sulaiman,” urai Ketua Panitia Pelaksana Musda X Partai Golkar Kota Banjarmasin, Budiansyah, yang didampingi sekretaris panitia pelaksana, Arief Rahman, Sabtu (14/8/2020).
Terkait alasan pertama, Budiansyah menjelaskan, bahwa sebelumnya hampir seluruh pemilik hak suara yang berjumlah 11 suara, mengaku sudah menandatangani dukungan tertulis bermaterai, untuk mencalonkan kembali dan memilih Hj Ananda sebagai Ketua Golkar Kota Banjarmasin, pada tanggal 11 Juli Tahun 2020 di Cafe ME Banjarmasin. Namun dalam perjalanan waktu, H Yuni Abdi Nur Sulaiman juga ikut maju, dan melakukan komunikasi dengan pemilik suara.
Agar tidak terbelah, pemilik suara bersepakat kembali melakukan rapat internal, dan kemudian menghasilkan sebuah keputusan bersama yang ditandatangani di atas materai dengan cap organisasi. Ada tiga keputusan yang diambil, yakni yang pertama, sepakat untuk tidak memberikan dukungan secara lisan dan tertulis sampai ada keputusan final dalam bentuk rekomendasi dukungan dari DPP Partai Golkar. Kedua, adalah rekomendasi dukungan dari DPP Partai Golkar harus diperlihatkan kepada pemilik suara secara langsung dalam bentuk fisik, dan dukungan dari DPP tersebut sudah dipublikasikan pada salah satu media massa. Lalu yang ketiga, pemilik suara mendukung penuh kepada siapa pun yang nantinya dipilih oleh DPP, untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Banjarmasin Periode 2020–2025. Kesepakatan bersama ini ditandatangani hampir seluruh pemilik hak suara, pada tanggal 23 Juli Tahun 2020 di Mom’s Cafe Banjarmasin.
“Nah karena ada yang tidak komitmen dan malah memberikan dukungan ganda, walaupun disinyalir adanya intervensi dari berbagai pihak, beberapa pemilik suara yang masih komitmen, mengadukannya ke kami agar pelaksanaan musda ditunda,” jelas Budiansyah.
Lalu untuk alasan kedua, masih ngototnya kedua belah pihak, yaitu Hj. Ananda dan H. Yuni Abdi Nur Sulaiman untuk maju dalam Musda X Partai Golkar Kota Banjarmasin, hingga dikhawatirkan membuat kegaduhan. Padahal sejatinya, musda tersebut diadakan sebagai ajang bermusyawarah untuk memilih pemimpin terbaik, menghasilkan program kerja dan keputusan strategis.
“Karena itulah ketimbang beresiko besar, kami memutuskan untuk menundanya sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, sembari berkoordinasi dengan DPD Partai Golkar Provinsi Kalimantan Selatan dan DPP,” tegasnya.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, ketika ditanyakan terkait hal penundaan ini, memberikan pernyataan, bahwa ia menghargai para pemilik suara yang tetap berkomitmen dengan kesepakatan bersama.
“Saya rasa yang mereka lakukan sangat tepat, karena calon yang akan menjadi kepala daerah harus menjadi ketua partai, agar bisa menggerakkan secara maksimal mesin partainya. Saya juga sudah sampaikan kepada pemilik suara, bahwa apabila saya tidak didukung oleh Partai Golkar dalam pilkada ini, saya akan legowo dan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Partai,” pungkasnya.
Editor : Ahmad MT