JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Provinsi Kalimantan Selatan, terus berupaya mendukung dan menyukseskan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin dan Hasnuryadi Sulaiman, khususnya pada misi ke-2 dan 4 (ketahanan bencana dan iklim).
Di antara tindak lanjut yang dilakukan, adalah menggalakkan program Haruan Estate, Shrimp Estate, peningkatan produksi (baik ikan tangkap budi daya), mendorong perdagangan karbon, dan rehabilitasi bakau di pesisir.
“Hal ini sudah kita lakukan dengan bantuan penyuluh perikanan yang ada di lapangan,” ungkap Kepala Dinas Rusdi Hartono selepas membuka Rakor Penyuluh Perikanan se-Kalsel di Banjarbaru, Jumat (2/5/2025).
Selanjutnya terkait albumin, sebelum menjurus ke hilirisasi, pihaknya mencoba mencukupi pasokan haruan terlebih dahulu dengan penguatan pengembangan budi daya.
“Kita sudah melakukannya pada UPTD. Pembenihan dan pembesarannya sudah mulai kita lakukan walaupun skalanya masih kecil,” jelas Rusdi.
Kemudian terkait Haruan Estate, sudah dilakukan di UPTD Balai Perikanan Budi Daya Karang Intan, dan Shrimp Estate di pesisir Pelabuhan Muara Kintap.
Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalsel H. Jahrian, mengaku sangat mendukung program tersebut.
“Ikan haruan ini nilai ekonomisnya sangat tinggi. Pertama albumin, kedua dagingnya, dan ketiga sisa daripada limbah tersebut kita jadikan pakan,” katanya.
Dikatakan Jahrian, haruan ini wajib dikembangkan di setiap kabupaten maupun tingkat masyarakat, kemudian perlu didukung pemerintah khususnya Dinas Perikanan.
“Saya sangat mendukung tentang itu,” imbuhnya.
Kemudian terkait kesulitan terhadap pakan, Jahrian akan berupaya meminta bantuan ke Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Sekaligus stakeholder yang lain, agar izin pembuatan pakan per kabupaten itu bisa diberikan dalam bentuk peraturan gubernur,” harapnya.
(DKP/Ian)