Gagas Program INSERTT, Pemkab HST Tingkatkan Kemampuan Guru Dalam Berbahasa Inggris

Native Speaker Briton English Education, Mr Chad Doolan, saat memberikan sambutan dalam peresmian program INSERTT

JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI TENGAH – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sangat serius dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya dalam menghadapi era 4.0, khususnya dalam hal pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris yang merupakan Bahasa Internasional.

Pemkab HST melalui Dinas Pendidikan HST dalam dua tahun belakangan secara signifikan telah meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, sebanyak 50 guru difasilitasi Sekolah Berbahasa Inggris (SBI) melalui program Cambridge English Qualification Programs.

8 hours ago
8 hours ago
12 hours ago
13 hours ago
1 day ago
1 day ago

Keseriusan Pemkab HST dalam meningkatkan SDM para guru mata tidak hanya sampai pada Cambridge English Qualification Programs. Dinas Pendidikan HST kembali membuat program lanjutan, yakni In Service Teacher Training (INSERTT).

Program yang berlangsung selama tiga bulan dari April hingga Juni 2024 ini baru saja dibuka dan diresmikan oleh Bupati HST, H Aulia Oktafiandi melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Ahmad Zaid, di Pendopo Bupati HST, Kamis (16/5/2024) siang.

Bupati Aulia mengatakan, Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang sangat penting dalam dunia bisnis, pendidikan dan komunikasi global saat ini.

“Memiliki kemampuan yang baik dalam berbahasa Inggris adalah kunci meraih kesuksesan terutama bagi para pendidik,” ungkapnya.

Foto bersama pejabat Pemkab HST bersama trainers Briton English Education dan ratusan guru usai peresmian program In Service Training Teacher (INSERTT) di Pendopo Bupati HST.

Bupati Aulia menilai, program INSERTT merupakan investasi yang sangat baik untuk masa depan warga HST. Ia menyebut program ini menjadi bekal untuk mengajar peserta didik di sekolah.

“Selama pelatihan ini seluruh peserta akan memiliki kemampuan berbicara, menulis, mendengarkan, dan membaca dalam bahasa Inggris. Maksimalkan proses pembelajaran dalam program ini,” pinta Bupati Aulia

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan HST, H Muhammad Anhar menjelaskan, program INSERTT ini lebih menekankan pada monitoring pembelajaran dan metodologi para guru SBI di kelas.

“Pendampingan oleh trainers dilakukan langsung pada proses pembelajaran di ruang kelas,” jelas Anhar

Dijelaskan Anhar, selama tiga bulan mendatang 50 guru SBI akan mengikuti lima tahapan kegiatan, yaitu: Teaching Delivery Refreshment Session, Master Class, Observation, Cambridge Mock Test Preparation, dan Lesson Plan Preparation for 2nd Year.

Selama program INSERTT itu berlangsung, tiga orang trainers dari Briton English Education akan melatih dan melakukan monitoring 50 guru SBI.

“Untuk native Speaker, Mr Chad Doolan selama satu bulan juga berada di HST untuk melakukan pendampingan pada kegiatan Master Class dan Observation,” ungkap Anhar

Anhar membandingkan, dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas, pihak Cambridge mengimplementasikan 90 persen pembelajaran menggunakan bahasa Inggris.

“Persoalan kita selama ini, pembelajaran bahasa Inggris menjadi tidak optimal karena para guru mengajarkan bahasa Inggris dengan porsi 10 persen berbahasa Inggris, 90 persennya berbahasa Indonesia,” bebernya

Dikatakan Anhar, Metode yang digunakan Cambridge dalam mengajarkan bahasa Inggris ialah dengan pembelajaran melalui permainan.

“Sehingga anak-anak itu lebih nyaman, senang, dan lebih merasa percaya diri dalam berbahasa Inggris di keseharian,” tutup Anhar. (Rz)