JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sejak dahulu, kita mengenal buku sebagai jendela dunia, namun saat ini, banyak di antara kita, baik pelajar dan mahasiswa hingga masyarakat pada umumnya, enggan untuk membaca buku. Baik karena memang tidak suka atau tidak mempunyai waktu membaca, ditambah berkembangya teknologi dan ramainya media sosial, hingga membuat buku seakan terpinggirkan.
Melihat hal tersebut, Duta Baca Provinsi kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2019 dan 2020, Rachmi Nafissa, yang suka membaca buku, berbagi pengalamannya, agar dapat meningkatkan minat baca bagi kaum milenial dan masyarakat secara umum.
Menurutnya, faktor minat membaca buku yang rendah, diantaranya diakibatkan stigma dari diri sediri terhadap buku. Misalnya, pikiran membaca buku bikin ngantuk dan membosankan, ini stigma yang dinilainya perlu dirubah.
“Salah satu faktor yang paling umum kenapa minat baca itu rendah, menurut saya, adalah karena kebanyakan orang mempunyai stigma, bahwa buku itu membosankan, padahal dalam buku banyak konten yang bagus dan seru,” ungkap Echa, sapaan akrab Duta Baca Kalsel ini, usai pertemuan dengan Anggota Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kalsel, Rabu (04/11/2020).

Ditambahkan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas lambung Mangkurat ini, kiat agar dapat meningkatkan minat baca pada diri sendiri, pertama, adalah dengan menyukai buku, dengan cara membaca genre yang disukai.
Kedua, terbiasa, artinya meluangkan waktu untuk setiap hari membaca buku minimal 15 menit, sekitar satu atau setengah lembar di waktu istirahat dari aktivitas rutin, atau sebelum tidur.
Ketiga, konsisten, upayakan setiap hari membaca, hingga memberikan target untuk membaca, dan terakhir dapat mengeksplorasi bacaaan kita dengan genre yang lain.
Duta Baca Kalsel kelahiran Kabupaten Tabalong ini, juga aktif mempromosikan minat baca di daerahnya dan berbagai daerah di Kalsel. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, ia semakin gencar mengenalkan perpustakaan daring, seperti aplikasi iPusnas, iKalsel, dan iPusda, hingga mengajak generasi milenial untuk berwisata literasi ke perpustakaan.
Editor : Ahmad MT