JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Klinik Firdaus yang berada di Jalan Dahlia Gang Budaya Banjarmasin menggelar seminar dan workshop tindak Lanjut Rawat Luka yang diikuti oleh perawat dan bidan di berbagai rumah sakit di propinsi Kalimantan Selatan, Jum’at (4/8/2023).
Seminar dan workshop tersebut menghadirkan narasumber Ketua Program Doktor FK Unlam Prof Dr dr H Zairin Noor Helmi Sp OT (K) MM,.FCIS.
Menurut Zairin, dari sejumlah luka, luka yang paling berbahaya adalah karena gigitan manusia.
“Gigitan manusia dapat menimbulkan banyak kuman dan penyembuhan agak lambat jika tanpa perawatan yang tepat,”jelasnya.
Ditambahkannya, luka yang paling berbahaya adalah stadium empat seperti sampai terlihat tulang.
“Sedangkan luka yang sempat ada belatung (ulat) hal itu secara medis tidak terlalu mengerikan. Karena belatung tersebut hanya memakan jaringan sel yang sudah mati,” tegas Zairin.
Sementara itu dokter spesialis tulang di Kalimantan Selatan, dr Priza Razunip Sp OT , menginginkan masyarakat umum, terlebih mereka yang bergerak di keperawatan atau paramedis harus mengetahui tindak lanjut rawat luka.
“Pasalnya, luka bisa menimbulkan dampak negatif lain yang sama-sama tidak kita inginkan,” ujar Priza.
Ia juga menginginkan perawatan luka dilakukan secara benar dan tidak menganggap sepele luka tersebut.
“Perawatan luka yang baik bukan sembarangan atau cara lama, tapi menggunakan metode ‘Negative Pressure Wound Therapy (NPWT and modern wound care),”ujarnya.
Melalui Seminar dan Workshop Tindak Lanjut Rawat Luka ini pihaknya menginginkan peserta dapat memperoleh ilmu dan wawasan dalam menangani luka
“Kita tidak menginginkan ke depan ada kekeliruan dalam penanganan rawat luka seperti terjadi selama ini. Karena anggapan luka merupakan hal biasa,”tegasnya.
Pemilik (owner) Klinik Firdaus Nuririansyah atau yang akrab dengan sapaan Bidan Iin itu menyatakan, Seminar dan Workshop Tindak Lanjut Rawat Luka tersebut sekedar untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam keperawatan luka khususnya.
“Kemudian daripada itu, kegiatan ini untuk menambah keterampilan dan kompetensi dalam hal perawatan luka khususnya sebagaimana pesan Guru Besar Kedokteran Zairin,”tutupnya.
(YUNN)