JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin kembali melaksanakan agenda tahunan lomba motif sasirangan, guna mendorong perajin untuk bisa menciptakan karya baru.
Gelaran ini resmi dimulai dengan tema “Pesona Seribu Sungai”, yang dibuka Wali Kota Ibnu Sina di Rumah Anno, Senin (24/6/24).
Lomba tahun ini diikuti 47 peserta, terdiri dari 32 perajin dengan pewarna tekstil dan 15 pewarna alam.
Usai membuka kegiatan, Wali Kota bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Banjarmasin dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Banjarmasin, melihat langsung hasil karya para perajin, hingga terpesona dengan berbagai motif.
“Kita lihat tadi karyanya bagus-bagus, semoga dewan juri bisa menilai nanti mana yang paling bagus,” ungkap Ibnu Sina.
Selain itu menurutnya, sebagai apresiasi, karya pemenang lomba akan dipakai sebagai seragam peringatan Hari Jadi ke-498 Tahun Kota Banjarmasin.
“Juga akan kita pakai pada event nasional Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia pada September, serta diikutsertakan dan dipromosikan ke tingkat provinsi,” tambah Ibnu.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya untuk mendaftarkan hak cipta, termasuk motif kain sasirangan, agar dapat terlindungi secara hukum.
“Apalagi sasirangan ini telah ditetapkan indikasi georafisnya, atau asal usulnya dari Kalsel, dan hal ini menandai milik Kalsel, dan tidak bisa lagi diambil oleh daerah lain,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ichrom Muftezar menyampaikan, terdapat 3 juri dalam lomba ini dengan berbagai keahlian, di antaranya desainer, dari Dewan Kesenian, dan penggiat sasirangan,
“Dipilih 6 nilai tertinggi untuk mengikuti _grand final_ pada tanggal 28 ini, dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 29, dibarengkan dengan pemilihan putra putri sasirangan,” jelasnya.
Ichrom menambahkan, di antara penilaian utama adalah kesesuaian dengan tema, teknik, tingkat kerapian, tingkat kesulitan, hingga kesesuaian aplikasinya dengan pakaian.
“Total hadiah Rp33 juta, dibagi untuk 12 pemenang,” pungkasnya.