JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalsel mencatat, penyaluran kredit melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) posisi Juni 2024 telah dimanfaatkan oleh 4.955 debitur di Kalimantan Selatan, dengan total penyaluran sebesar Rp52 miliar.
Sementara itu, edukasi yang dilaksanakan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se-Kalimantan Selatan ada sebanyak 29 kegiatan, penyaluran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebanyak 2.420 hektare area pertanian, dan pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 10.432 pelajar.
“Sebagai bagian dari dukungan percepatan akses keuangan di daerah, OJK Provinsi Kalimantan Selatan juga mendorong optimalisasi peran sektor jasa keuangan dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor pertanian, yaitu pengembangan budi daya padi apung,” ungkap Agus Maiyo (Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalsel) via siaran persnya, Senin (30/9/2024).
Proyek perdana akan dilaksanakan di Desa Muning dan Siang Gantung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang terlibat, penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pengembangan budi daya padi apung telah dilaksanakan pada 25 September dan 27 September.
“Dengan harapan dapat menjadi sumber ekonomi baru dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat Kalimantan Selatan,” harap Agus Maiyo.
Ia pun menegaskan, bahwa OJK Provinsi Kalimantan Selatan senantiasa menjaga kinerja sektor jasa keuangan, agar mampu berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalsel.
Sementara itu dalam penilaiannya, kinerja sektor jasa keuangan Provinsi Kalsel terjaga stabil per triwulan II 2024, yang tumbuh 4,81%.
(Saprian)