JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman didampingi Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Siane Apriliawati, mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri secara daring Senin (13/05).
Rapat itu diikuti Sekda dari Ruang Banjarmasin Command Centre, Balai Kota, yang turut dihadiri Kepala BPS Kota Banjarmasin Sukma Handayani, sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan para pimpinan satuan kerja perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah.
Rakor tersebut membahas mengenai evaluasi penanganan inflasi di seluruh daerah di Indonesia bersama instansi terkait.
“Mendagri menegaskan, bahwa target inflasi nasional adalah di angka 3%, sementara Banjarmasin berada di 3,03%,” kata Sekda.
Ia menekankan, inflasi di Kota Banjarmasin masih bisa kita kendalikan. Adapun menurut keterangan Sukma Handayani, komoditas pendorong terjadinya inflasi di Banjarmasin, di antaranya adalah tarif parkir dan tiket pesawat udara. Selain itu, Ikhsan juga mengungkapkan, bahwa beras menjadi salah satu pendorong inflasi yang signifikan.
“Beras menjadi _warning_ nasional, tetapi bawang ternyata di Kalimantan Selatan pada umumnya masuk dalam kategori rendah. Jadi, beras menjadi perhatian utama kami untuk diintervensi,” ujar..
Untuk itu, ia menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani inflasi kali ini, termasuk mencari penyebabnya, melakukan pasar murah, dan memberikan subsidi terhadap tarif transportasi.
“Kita harus melakukan langkah-langkah mencari daerah yang berlebihan pasokan beras, sehingga nanti bisa distribusikan ke tempat kita. Ini salah satu dari beberapa langkah yang harus kita lakukan,” beber Ikhsan.
Pertemuan tersebut akan dilanjutkan besok hari dengan sesi _high-level meeting_ yang akan diikuti wali kota dan para kepala daerah lainnya, untuk menyikapi kondisi pasar nasional dan mencari solusi yang tepat dalam menangani inflasi.