JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Pertandingan terakhir di Indonesia Masters 2025 pada Kamis (23/01) malam di Istora Senayan, Jakarta, menjadi momen pamitan pasangan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
Sebelumnya, keduanya sudah memutuskan untuk pensiun alias gantung raket dari dunia bulutangkis yang puluhan tahun dijalani.
The Daddies, sapaan akrab pasangan tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap tren penurunan prestasi yang tengah dialami ganda putra Indonesia.
Ahsan menilai, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pebulutangkis muda untuk introspeksi diri dan bekerja lebih keras.
“Ganda putra harus bangkit, harus bekerja lagi. Saat ini memasuki fase menurun, harus introspeksi untuk lebih bekerja keras. Namanya pertandingan pasti ada kalah, yang penting itu belajar supaya bisa bangkit lagi dan jangan menyerah,” ujar Ahsan, dikutip dari kompas.com.
Hendra menambahkan, persaingan di nomor ganda putra saat ini sangat ketat dan sangat sulit untuk diprediksi.
“Para pasangan juara berganti-ganti sepanjang tahun, dan itu menunjukkan betapa sulitnya untuk tetap berada di puncak,” tuturnya.
Di Indonesia Masters 2025, Ahsan/Hendra harus merelakan perjalanan mereka terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Junaidi Arif/Roy King Yap, dengan skor 13-21, 14-21.
Indonesia Masters 2025 menjadi turnamen penutup bagi The Daddies, yang sudah meraih tiga gelar juara dunia BWF dan menjadi salah satu pasangan paling dihormati dalam sejarah bulu tangkis dunia.
Setelah 19 tahun berkarier, Ahsan dan Hendra memilih untuk gantung raket. Meski demikian, keduanya berjanji akan tetap mendukung perkembangan bulu tangkis Indonesia, khususnya di sektor ganda putra.
(Viz)