JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Dugaan awal terdapat benda pusaka di bawah Langgar Al-Hinduan di Jalan Piere Tendean, setelah diangkat oleh tim kontraktor dan Pemerintah Kota Banjarmasin, ternyata benda tersebut bukan meriam.
Menggunakan alat berat, Tim Cagar Budaya Kota Banjarmasin bersama antropolog dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), langsung melihat proses pengangkatan.
Setelah berjalan hampir satu jam, benda yang diduga meriam oleh warga tersebut, dapat diangkat ke permukaan.
Berdiameter hampir pinggang orang dewasa, dengan panjang sekitar 1,3 meter, benda tersebut diperkirakan merupakan besi kapal.
“Ini dugaan sementara ya, jalau persentasinya sekitar 50% besi kapal,” ungkap Tim Ahli Cagar Budaya Kota Banjarmasin Mursalin, pada lokasi pengangkatan, Jumat (18/8/23).
Selain itu menurutnya, kemungkinan kedua, ialah dudukan meriam, dan yang ketiga merupakan pipa pengairan.
“Persentasinya 25-25 untuk dua benda itu, jadi sementara dugaan kita mengarah pada 3 itu, tapi perlu kami pastikan lebih lanjut jelasnya,” tambahnya.
Senada, Mansyur, antropolog dari ULM turut menyampaikan perkiraan yang sama.
“Belum dapat dipastikan, ada kemungkinan itu saluran air, sambungan dari program _water_ leding Jalan Ulin. Kemudian kalau dudukan meriam juga bisa jadi, karena tidak terlalu jauh dengan Benteng Tatas yang ada di seberang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Zul Faisal menyampaikan, pihaknya akan melakukan kajian lebih dalam terkait temuan ini.
“Kita akan sterilkan tempat ini, setelah ada hasil kajian dari tim cagar budaya, baru kita akan melakukan tindakan, apakah akan digali lebih dalam atau bagaimana,” pungkasnya.
(Ih/Achmad MT)