JURNALKALIMANTAN.COM,BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM), melaksanakan Pertemuan Koordinasi dan Konvergensi Aksi lll (Rembuk Stunting ) berlangsung pada sebuah hotel di Banjarmasin, Senin (4/11).
Kegiatan itu dibuka oleh Wali Kota Ibnu Sina, yang menekankan mempercepat penurunan stunting .
Secara Nasional target penurunan stunting di angka 14%, Kota Banjarmasin ada di angka 22,4%, namun sementara ini naik menjadi 26,5%.
“Sambil menunggu pengumuman Survei Status Gizi Indonesia atau data SSGI sebagai data yang paling valid untuk dijadikan referensi hasil intervensi,” terang dia.
“Kita tetap optimis bahwa hasil intervensi serentak di angka 3,330, ini tidak jauh perbedaannya dengan hasil intervensi serentak yang berkisar 97,5%, jadi data mana nih yang mau kita pakai,” tambahnya.
Maka dari itu ia berharap, dengan adanya lokus-lokus yang ada di Banjarmasin, pihaknya terus bisa menurunkan angka stunting dengan berkolaborasi bersama-sama.
“Dari kader-kader posyandu, dari puskesmas kader-kader PKK semuanya dan yang lainnya bisa saling berkolaborasi,” tekannya.
Sementara itu Kepala DPPKBPM Helfianoor menambahkan, jumlah keluarga berisiko tangkes juga mengalami penutunan, dengan salah satu indikatornya ialah warga yang tidak memiliki jamban.
“Dari sekitar 12 ribu menjadi 7 ribu sekian saat ini, dengan berbagai indikator tentunya, kaitannya erat dengan program capaian ODF kita (Open Defecation Free) yang sudah 60 persen,” pungkasnya, didampingi Kepada Dinas Kesehatan.
Hadir pada rembuk stunting ini Ketua TP PKK Siti Wasilah, Kepala satuan kerja perangkat daetah, Camat, Lurah serta Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kota Banjarmasin.
(Hik/Achmad M)