JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Gelaran Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-6 tahun 2022 secara resmi dibuka Wali Kota H. Ibnu Sina, di Halaman Siring Balai Kota. Agenda tahunan itu berjalan khidmat dan meriah.
Ia menekankan, BSF merupakan simbol dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, seperti bangga dengan sasirangan sebagai produk lokal.
H. Ibnu Sina menjelaskan, sasirangan dalam sejarahnya merupakan kain pamintan yang berasal dari kain penyembuhan, serta jejak historisnya masih tersimpan di Museum Sultan Suriansyah, yaitu sebagai kain lagundi, yang menjadi cikal bakal lahirnya sasirangan sekitar satu setengah abad yang lalu.
Oleh karenanya, ia menegaskan, sejarah itu harus dipertahankan lantaran sudah menjadi warisan Budaya Banjar, dengan melakukan promosi terus menerus dan diperkenalkan melalui inovasi-inovasi kekinian, agar sasirangan populer di kancah dunia sebagai identitas masyarakat Kota Banjarmasin.
“Dengan mengangkat tema ‘The Land of Sasirangan’ yang maknanya adalah harapan mengembalikan sasirangan ke nilainya semula supaya lebih memasyarakat,” harapnya.
Wali Kota juga menginginkan dalam BSF ke-6 bisa mengangkat budaya serta kearifan lokal, tak hanya di tingkat nasional namun hingga internasional.
H. Ibnu Sina melanjutkan, dengan spirit Hari Jadi Kota Banjarmasin yang mengusung tema “Banjarmasin Baiman Bauntung Batuah”, diharapkan dapat mewujudkan baiman orangnya, barasih dan nyaman kotanya, bauntung usahanya, bauntung gawiannya, batuah penuh berkah Kota Banjarmasin menuju jalan kehidupan yang lebih baik, agar menjadi kota yang diberkahi Allah Swt.
“Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak, terutama kepada Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif yang terus mensupport kita untuk melaksanakan BSF ke-6 ini. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini adalah bagian dari upaya membangkitkan ekonomi, khususnya Kota Banjarmasin,” pungkasnya.
Editor : Achmad MT