Dispersip Kalsel Gelar Bimtek Usaha Produk Olahan Ubi Jalar Ungu

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Diikuti 50 peserta dari perwakilan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan mahasiswa, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Bimbingan Teknis membuat produk olahan ubi.

Kegiatan yang mengangkat tema “Menggali Peluang Usaha Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Ubi Jalar Ungu” ini, Dibuka Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie, yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Wildan Akhyar, di Aula Kantor Dispersip Kalsel, Senin (31/10/2022).

Pelatihan ini merupakan komitmen pihaknya untuk mewujudkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

“Saat ini perpustakaan tidak hanya sebagai wadah untuk mencerdaskan, tetapi juga mendukung untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Wildan di sela kegiatan.

Melalui kegiatan ini, pihaknya menginginkan masyarakat mampu memaksimalkan potensi lokal, guna meningkatkan kesejahteraan.

“Kita ingin memberikan keahlian tambahan, di mana tentunya ini akan memberikan dampak terhadap tingkat kesejahteraan mereka,” tambah Wildan.

Narasumber pada kegiatan ini adalah Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Susi Lesmayati, yang mengapresiasi kegiatan ini. Karena menurutnya, potensi Kalsel untuk mengmbangkan sektor ubi cukup terbuka, hingga masyarakat harus bisa memanfaatkannya untuk bisa diolah menjadi berbagai macam produk pangan.

“Banyak yang bisa kita kembangkan, salah satunya ubi ungu, selain direbus dan digoreng tentunya,” tuturnya.

Di antaranya ialah ubi jalar siap santap, ubi jalar siap masak dalam bentuk instan atau quick cooking product seperti flake dan mi, ubi jalar setengah jadi seperti gula fruktosa, aneka tepung atau pati, dan lainnya.

“Tentunya pengembangan ubi jalar tidak lepas dari kreativitas dan inovasi masing-masing individu, agar menjadi produk olahan yang menarik,” tambah Susi.

Selain itu, menurutnya, pengembangan hal ini juga dapat mengurangi ketergantungan pada salah satu jenis bahan pangan pokok, hingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan ketahanan pangan di Kalsel.

Editor : Achmad MT