Komitmen Laksanakan Tranformasi Kesehatan, Dinkes Batola Catat 19,24% Masyarakat Menderita Hipertensi

Kadinkes Batola saat memimpin upacara. (Foto : Ben)

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) melalui Dinas Kesehatan, berkomitmen melaksanakan enam transformasi kesehatan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2025.

Keenam transformasi tersebut meliputi Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, Transformasi Ketahanan Kesehatan, Transformasi Pembiayaan Kesehatan, dan Transformasi Teknologi serta Inovasi Kesehatan.

Pada Transformasi Layanan Primer, Pemkab Batola telah melaksanakan program unggulan “Cek Kesehatan Gratis”, yang sudah melayani 166.638 penduduk atau 52% dari total populasi, jauh melebihi target nasional sebesar 30%.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa kondisi kesehatan masyarakat, antara lain 19,24% menderita hipertensi, 11% mengalami kegemukan (obesitas), 3,37% diabetes, 41% mengalami gangguan gigi dengan 51% di antaranya dialami anak-anak.

Selain itu, layanan mobil kesehatan keliling (Mobling) juga telah menjangkau 1.737 warga, dengan 56% di antaranya terdeteksi hipertensi, 34% kolesterol tinggi, dan 16,7% asam urat.

“Program ini menjadi bagian nyata transformasi layanan primer agar masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan akses kesehatan,” ungkap Kadis Sugimin, saat menyampaikan amanatnya dalam apel rutin, di halaman Kantor Bupati, Senin (13/10/2025).

Pada Transformasi Layanan Rujukan, ia menjelaskan, terdapat 11 puskesmas yang telah sepakat melakukan rujukan ke RSUD H. Abdul Aziz Marabahan, dan 8 puskesmas lainnya akan dilayani melalui Klinik Utama Setara Handil Bakti yang sedang dalam tahap finalisasi.

“Harapan kita ke depan, rujukan pasien tidak lagi ke Banjarmasin. Semua cukup di Barito Kuala, sehingga Pendapatan Asli Daerah sektor kesehatan dapat meningkat,” ujarnya.

Sugimin menambahkan, RSUD H. Abdul Aziz juga tengah menyiapkan layanan cuci darah dan CT Scan yang diharapkan mulai beroperasi pada 2026. Rumah sakit ini juga diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan kanker di wilayah Banua Lima.

Kemudian pada Transformasi SDM Kesehatan, Dinkes terus berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan bersertifikat.

Hingga 2025, 33 dari 65 dokter umum dan 19 dari 44 dokter gigi telah tersertifikasi. Selain itu, 84 dari 366 bidan dan 57 dari 317 perawat juga telah memiliki sertifikasi profesi.

“Target kita, seluruh tenaga kesehatan di Barito Kuala sudah tersertifikasi paling lambat tahun 2029,” ujar Kadis.

Selanjutnya pada Transformasi Pembiayaan dan Ketahanan Kesehatan, Saat ini, 99,52% penduduk Batola telah memiliki jaminan kesehatan, dengan tingkat keaktifan mencapai 82%.

Menariknya, Batola menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Selatan, yang pembayaran premi BPJS-nya turut dibantu oleh sektor swasta.

“Ini tentu meringankan beban APBD. Ke depan, kami menargetkan tingkat keaktifan BPJS mencapai minimal 90%,” jelas Kadis.

Namun, Sugimin juga menyoroti perlunya peningkatan anggaran obat daerah.

“Standar WHO menyebut satu jiwa perlu Rp34 ribu per tahun, sementara kita baru mampu Rp20 ribu. Ini yang akan kita tingkatkan, agar masyarakat tidak perlu membeli obat di luar fasilitas kesehatan,” tambahnya.

Kemudian untuk Transformasi Teknologi dan Inovasi Kesehatan, Dinkes telah menggunakan 78 aplikasi digital dalam sistem pelayanan kesehatan.

“Seluruh puskesmas kini telah menerapkan layanan tanpa kertas. Mulai dari pencatatan kesehatan hingga sistem rujukan semuanya sudah berbasis aplikasi,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bentuk transformasi digital guna mempercepat pelayanan dan transparansi data kesehatan masyarakat.

Apel rutin tersebut diakhiri dengan pesan motivasi, agar seluruh ASN di lingkungan Pemkab Batola terus mendukung program Transformasi Kesehatan, demi mewujudkan masyarakat Batola yang sehat, produktif, dan berkualitas.

Apel ini diikuti oleh Wakil Bupati H. Herman Susilo, Sekretaris Daerah, para staf ahli, asisten, serta seluruh aparatur sipil negara dari berbagai satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab Batola.

(Ben/Ahmad M)